REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURG -- Pemerintah Inggris berinvestasi 11 juta dolar pounsterling untuk mengembangkan biofuel dari alkohol. Investasi ini merupakan bagian dari dana 25 juta pounsterling yang akan digunakan untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan dan mendorong industri lokal.
Menteri transportasi Andrew Jones mengatakan investasi ini merupakan langkah nyata dari komitmen Inggris untuk membuat teknologi transportasi inovatif dan mendorong pertumbuhan industri. Proyek ini akan menciptakan 5.000 lapangan kerja baru pada rahun 2030 dan meningkatkan prosmosi di bidang energi terbarukan.
"Keuntungan biofuel adalah mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60 persen dibandingkan bahan bakar fosil," ujar dia seperti dikutip DailyMail.
Celtic Renewables, perusahaan yang berbasis di Edinburg mendapatkan dana untuk memproduksi biofuel dari wiski. Teknik yang digunakan adalah proses fermentasi untuk memproduksi bahan bakar dari karbohidrat seperti pati maupun glukosa. Proses ini sebetulnya sudah lama dilakukan. Ini mirip seperti proses pembuatan aseton yang digunakan sebagai peledak pada masa perang dunia pertama.
Teknik ini akan meningkatkan nilai tambah pada industri wiski menjadi sesuatu yang lebih mahal dan berguna. Perusahaan lainnya, Anvanced Plasma Power di Swindon juga akan mendapatkan dana 11 juta pounsterling untuk mengembahkan biofuel dari sampah rumah tangga. Perusahaan Nova Pangaea Technologies yang beragsis di Tees Valley di Inggris juga akan menerima 3 juta pound untuk memgolah bahan bakar dari limbah hutan.