REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Honda Prospect Motor (HPM) akan mengandalkan Honda BR-V dari segmen SUV (sport utility vehicle) tujuh penumpang dan Honda Brio Satya dari LCGC (low cost green car) untuk mendongkrak pangsa pasar tahun 2016.
"(Pangsa pasar) LCGC akan naik 5-10 persen pada tahun depan, SUV juga akan naik 5-10 persen dengan adanya BR-V. Itulah dua segmen yang kami pikir paling potensial untuk naik di tahun depan sementara segmen lainnya mungkin turun, misalnya sedan," kata Direktur Marketing dan Aftersales Service PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/9).
Jonfis menjelaskan pangsa pasar LCGC berpotensi naik 5-10 persen karena terdapat sejumlah wilayah di Indonesia yang belum menjadi sasaran penjualan Honda Brio Satya.
"Untuk Honda, penyebaran LCGC berbeda dengan produk lainnya. Jika produk lain 50 persen di kota besar, maka LCGC masih 32 persen di kota besar sehingga sangat berpotensi untuk penetrasi ke kota lain," kata Jonfis.
Lebih lanjut, Jonfis mengatakan, Honda BR-V diyakini akan menaikan pangsa pasar SUV hingga 10 persen karena masyarakat Indonesia menyukai mobil tangguh yang muat banyak penumpang.
"SUV sudah menjadi tren di dunia, kami perkirakan ada perpindahan market seven seater karena mobil ini sesuai dengan kontur alam Indonesia yang membutuhkan mobil tangguh. Untuk itu (pangsa pasar) SUV Honda akan naik 5-10 persen pada tahun depan dengan adanya BR-V," jelas Jonfis.
Selain itu, Jonfis meyakini sebagian market segmen MPV akan pindah ke SUV tujuh penumpang karena sama-sama mampu mengangkut banyak penumpang.
Kendati mengandalkan dua segmen tersebut, namun Jonfis meyakini semua segmen mobil Honda akan tetap terisi kendati tidak menjadi fokus.
"Semua segmen harus berkontribusi namun ada segmen fokus seperti LCGC dan SUV. Untuk segmen sedan kami tidak bisa fokus karena tidak diproduksi di Indonesia," ungkap Jonfis.