REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, menegaskan kebulatan putusan tidak ikut persaingan pasar mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang disubsidi pemerintah.
Hal itu kembali ditegaskan Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki dalam kesempatan berbincang dengan media di Tokyo, Jepang, Sabtu (10/11) malam.
"Kami tidak akan mengikuti pasar LCGC. Terlalu banyak poin regulasi yang harus dipenuhi untuk mengikuti program LCGC," ujarnya.
Ishimaki menyebutkan sejumlah regulasi tersebut adalah harganya murah di kisaran Rp 100 juta, tingkat keiritan bahan bakar yang berada di kisaran 20 km per jam serta kandungan lokal mencapai 80 persen dalam kurun waktu lima tahun setelah bergabung.
Dari kesemuanya itu, Ishimaki menggaris bawahi keharusan tingkat kandungan lokal mencapai 80 persen setelah lima tahun berjalan. "Yang paling sulit adalah menerapkan kandungan lokal mencapai 80 persen dalam lima tahun," ujarnya.
"Dengan demikian, mesin sekalipun harus dirakit di Indonesia, demi mencapai tingkat kandungan lokal tersehut," pungkas Ishimaki.
Saat ini di kendaraan penumpang Mitsubishi memiliki empat model di segmen kendaraan penumpang yakni Delica, Pajero Sport, Outlander Sport dan Mirage di Indonesia. Sementara di segmen kendaraan komersial ringan Mitsubishi memasarkan Triton, Colt L300 dan Colt T120SS.