REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil kemudi otomatis mungkin akan menjadi tren kendaraan di masa depan. Namun seberapa aman menggunakan kendaraan ini? Sebuah studi baru mengklaim mobil kemudi otomatis lebih rawan akan kecelakaan daripada mobil biasa. Namun, laporan lain menemukan tak satu pun dari kecelakaan merupakan kesalahan dari mobil tersebut. Kecelakaan yang menimpa mobil kemudi otomatis ini juga disebabkan oleh manusia.
Dilansir dari Daily Mail, University of Michigan Transportation Research Institute menyimpulkan mobil kemudi otomatis tidak sepenuhnya bersalah walaupun terlibat didalamnya. Para peneliti menganalisis catatan kumulatif keselamatan di jalan pada tiga dari sepuluh perusahaan yang saat ini disetujui.
Mereka kemudian membandingkan dengan catatan keamanan kendaraan semua kendaraan konvensional di AS untuk tahun 2013. Secara keseluruhan, mereka mengatakan masalah terdapat pada jarak oleh kendaraan kemudi otomatis yang masih relatif rendah sekitar 1,2 juta mil, dibandingkan dengan sekitar 3 triliun mil oleh kendaraan konvensional di AS.
Salah satu yang telah di tes di seluruh AS adalah mobil kemudi otomatis Google, tetapi bukan berarti tes tersebut tanpa hambatan. Kendaraan tersebut telah mengalami 16 tabrakan sejak proyek diluncurkan pada tahun 2009, yang diklaim sebagian besar disebabkan oleh pengemudi lainnya.