REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kendaraan bermotor turut bekrontribusi terhadap emisi gas rumah kaca. Namun, banyak hal pula yang bisa dilakukan untuk membuat industri yang ramah lingkungan. General Manager PT Gajah Tunggal, Arijanto Notoraharjo, mengungkapkan, salah satu hal yang diupayakan perusahaannya untuk melestarikan ligkungan hijau yakni dengan menciptakan ban ramah lingungan.
"Ban ramah lingkungan sebagai salah satu upaya mengurangi emisi gas buang dan konsumsi BBM kendaraan bermotor," kata Arijanto pada forum diskusi Menuju Industri Otomotif Indonesia Semakin Hijau di Jakarta, Kamis (21/1).
Adapun jumlah kendaraan di Indonesia tumbuh sebesar 10,3 persen per tahun sejak 2008 sampai 2014. Pertumbuhan kendaraan ini didorong oleh sepeda motor yang tumbuh sebesar 11,4 persen per tahun. Populasi sepeda motor mencapai 81 persen dari keseluruhan populasi diikuti oleh mobil penumpang 11 persen, truck 5 persen dan Bus 2 persen.
Sementara itu, polusi udara di Jakarta pun bertambah parah. Berdasarkan BMKG, tingkat polusi udara di Jakarta adalah yang tertinggi di Indonesia pada 2012. Dibandingkan dengan kota-kota lainnya di dunia, Jakarta menempati urutan ketiga setelah Mexico dan Bangkok.
Kemudian GT mengembangkan ban ramah lingkungan GT Radial Champiro Eco dan IRC Enviro. Hal ini dilakukan sebagai tuntutan pasar yang semakin kompetitif, dan juga tanggung jawab sosial perusahaan untuk menciptakan produk ban yang lebih ramah lingkungan.
IRC sendiri menggunakan nano silica untuk inner liner, lapisan pengganti ban dalam yang dapat menjaga tekanan angin di dalam ban tetap bertahan untuk waktu yang lebih lama.
Selain itu, pemakaian kompon khusus dengan teknologi Low Rolling Resistance (LRR) membuat ban IRC Enviro memiliki hambatan gulir yang lebih rendah. Dan daya gulir yang tinggi, sehingga membantu menghemat pemakaian BBM dan mengurangi emisi gas buang.
baca juga:
Bijak Memilih Bahan Bakar Demi Mesin Lebih Awet
Kendaraan Bermotor Sumbang 23 Persen Gas Rumah Kaca