Selasa 26 Jan 2016 21:42 WIB

Berapakah Kandungan Komponen Lokal All New Fortuner ?

Kegiatan produksi Toyota All New Fortuner di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat.
Foto: Republika/Hiru Muhammad
Kegiatan produksi Toyota All New Fortuner di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Toyota tampaknya serius dalam merndorong peningkatan kandungan lokal (local content) terhadap produk unggulannya. 

Keseriusan itu terlihat dari produk  All New Pajero yang resmi dipasarkan beberapa waktu lalu.  Kandungan komponen lokal Sport Utility Vehicle (SUV) medium ini mencapai 75 persen, lebih tinggi dari Fortuner sebelumnya yang hanya 60 persen. 

Menurut Nandi Julyanto, Director Production Engineering Directorate Karawang Plant Directorate PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN), pengembangan All New Fortuner merupakan bagian dari investasi proyek International Multipurpose Vehicle (IMV). Termasuk didalamnya All New Kijang Innova yang menghabiskan biaya Rp 4,9 triliun. 

Proyek ini juga mendorong peningkatan jumlah pemasok komponen dari lokal dari 107 perusahaan menjadi 123 perusahaan. Pihaknya menargetkan produksi Fortuner dan Innova mencapai 5000 hingga 6000 unit tiap bulannya. 

Peningkatan kandungan lokal kedua produk unggulan Toyota itu juga diarahkan untuk lebih memberdayakan perusahaan pemasok lokal dalam meningkatkan mutu produk mereka. "Kami minta pemasok pertama melakukan asistensi pada perusahaan pemasok lainnya, sehingga ada efek domino," kata Warih Andang Tjahjono, Vice Presiden Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Selasa (26/1).

Fortuner pertama kali diproduksi akhir 2006. Dalam lima tahun terakhir, Fortuner menjadi tulang punggung ekspor kendaraan utuh  Toyota Indonesia ke Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan Timur Tengah. 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement