REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat otomotif, Dewa Yuniardi, mengungkapkan pabrikan mobil dari Amerika Serikat dan Eropa belum dapat menguasai pasar di Indonesia. Berbeda dengan mobil Asia yang telah mendominasi di nusantara.
"Mobil pabrikan Amerika Serikat dan Eropa hampir mirip keadaannya di Indonesia. Sedangkan pabrikan di Asia terutama Jepang sudah menguasai dan juga Korea," kata Dewa, Selasa (26/1).
Komentar tersebut menanggapi keputusan yang mengejutkan mundurnya Ford, perusahaan asal Amerika Serikat dari bisnisnya di Tanah Air pada paruh kedua 2016. Sebelumnya, General Motor terlebih dulu pada rahun 2015 menghentikan produksi dari pabriknya di Karawang.
Menurut Dewa, Ford mundur dari Indonesia akibat kurang populer di Indonesia. Selain itu, faktor lainnya yakni kurangnya jaringan yang dimiliki Ford di Indonesia.
"Mereka kurang banyak membangun network, after sales jadi agak susah untuk customer memperbaiki mobil yang sudah dia beli," ungkapnya.
Ford memiliki 44 diler FMI di seluruh Indonesia. Kendati demikian, FMI berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian Ford. Ke depan, FMI akan menghubungi konsumen untuk memberitahukan mengenai lebih lanjut terkait pengaturan yang baru.