REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal India, Tata Motors, bakal mengganti nama produk salah satu mobilnya, Zica, dengan nama yang lain seiring dengan semakin berkembangnya virus zika yang telah menjadi isu kesehatan global.
Siaran pers Tata Motors yang diterima di Jakarta, Rabu (3/2), menyebutkan, pihak produsen mobil tersebut melakukan langkah itu untuk berempati terhadap kondisi sulit yang disebabkan oleh wabah Zica yang merebak di sejumlah negara.
Untuk itu, dalam rilis tersebut, Tata Motors sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial juga telah memutuskan untuk mengganti nama produk tersebut. Penamaan produk mobil itu dengan nama Zica terdahulu dimaksudkan sebagai kependekan dari "zippy car" dan menyasar konsumen terutama golongan anak muda.
Produk mobil itu sendiri rencananya juga akan ditunjukkan kepada publik dalam India's Auto Expo 2016 yang bakal digelar di New Delhi pada pekan ini.
Di ajang tersebut rencananya nama Zica masih digunakan tetapi nama baru bakal diumumkan beberapa minggu ke depan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus zika sebagai darurat kesehatan internasional yang telah menyebabkan ribuan kejadian cacat lahir di Brasil dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berusaha membangun respons global terhadap ancaman tersebut.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan kepada wartawan mengatakan tindakan internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk meningkatkan deteksi dan mempercepat kerja pada pembuatan vaksin dan diagnostik lebih baik untuk penyakit itu, tapi upaya pembatasan perjalanan atau perdagangan tidak diperlukan.
Chan, yang lembaganya dinilai terlalu lambat dalam menghadapi epidemi Ebola di Afrika Barat yang menewaskan lebih dari 10.000 orang dalam dua tahun terakhir, mengutip "keprihatinan besar pertama dan terutama tentang microsephaly," cacat lahir yang menyebabkan bayi lahir dengan kepala berukuran kecil yang tidak normal dan otak yang tidak berkembang dengan baik.