REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski bisnis kendaraan niaga sepanjang tahun 2015 lalu kurang menggembirakan, namun PT PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku diler resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia berhasil membukukan angka penjualan yang positif.
Mitsubishi Fuso berhasil menguasai 47 persen pasar kendaraan niaga di tengah persaingan yang semakin agresif. Di kelas light duty truck (LDT), si Kepala Kuning Colt Diesel menguasai 54,8 persen. Di kelas medium duty truck (MDT), Fuso menguasai 23,8 persen pangsa pasar. Selain itu, PT KTB juga merilis dua andalan terbarunya, Mitsubishi Fuso Tractor Head FZ4928 dan FZ4028.
Hisashi Ishimaki, Presiden Direktur KTB dalam keterangan tertulisnya Selasa (1/3) menyatakan KTB mematok target penjualan unit Mitsubishi Fuso di 2016 sesuai dengan prediksi GAIKINDO yang menyatakan pasar otomotif Indonesia akan tumbuh sekitar 5 persen. Secara volume Target PT KTB naik 5 persen atau setara dengan 40.500 unit di 2016. "Namun untuk pangsa pasar kami mau tembus 50 persen dalam tiga tahun mendatang," tutur Ishimaki.
Untuk mewujudkan target itu PT KTB menyediakan layanan berbeda dari pesaingnya yang tercermin pada tiga pilar layanan yaitu zero down time. Layanan ini adalah strategi yang mengedapankan fasilitas dan purna jual berkualitas tanpa mengganggu waktu operasional kendaraan konsumen. Zero down time diwujudkan melalui layanan 24 jam berupa Truck Center yang hanya dimiliki oleh Mitsubishi Fuso dan tidak dapat ditemui di kompetitor lain. Biasanya layanan kendaraan niaga hanya dapat ditemukan pada jam kerja pada umumnya.
Kemudian best Llfe cycle value, adalah strategi untuk memberikan pilihan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing konsumen. Ketika kompetitor lain gencar memberikan potongan harga, Mitsubishi Fuso fokus pada kualitas produk dan layanan purna jual.
Strategi terakhir yaitu customer's business consultant yang merupakan komunikasi antara KTB, dealer dan konsumen. PT KTB secara konsisten membangun komunikasi dengan konsumen melalui kegiatan gathering tiap tahunnya. Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk masuk ke dalam target pasar yang baru.