Kamis 10 Mar 2016 15:49 WIB

Toyota Targetkan Pimpin Pasar Asia Pasifik

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Model berpose di depan All New Toyota Fortuner di depan gedung Merdeka, Bandung,, Jabar, Rabu (2/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Model berpose di depan All New Toyota Fortuner di depan gedung Merdeka, Bandung,, Jabar, Rabu (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menargetkan menjadi pemimpin pasar di Asia Pasifik. Belum lama ini TMMIN meresmikan pabrik mesin baru di Karawang. Pabrik terbaru Toyota ini berdiri di atas lahan seluas 150 hektar di kawasan Karawang dan merupakan pabrik paling besar dibanding pabrik sebelumnya Plant I dan Plant II di Sunter yang hanya seluas 100 hektar.

Pabrik mesin ketiga milik Toyota ini merupakan pabrik dengan konsep Through Line, dan merupakan yang pertama di Indonesia yang akan mengoptimalkan proses produksi mesin mulai dari proses casting (pengecoran), permesinan (machining), dan perakitan (assembling) yang bisa dilakukan di satu tempat.

Presiden Direktur TMMIN Masahiro Nonami, mengatakan, pabrik mesin di Karawang adalah salah satu pabrik mesin Toyota terkini di dunia yang dilengkapi dengan desain dan teknologi terbaru. Dalam setahun, kapasitas produksinya mencapai 216 ribu unit, artinya, setiap bulan pabrik ini memproduksi 18 ribu unit mesin Toyota. Kapasitas produksi pabrik ini berbeda dengan pabrik mesin plant I dan plant 2 Toyota di Sunter yang hanya memproduksi 195 unit setiap tahunnya atau 15 ribu setiap bulannya.  Adapun, untuk mewujudkan pabrik di Karawang ini, TMMIN mengeluarkan dana sekitar Rp 2,3 triliun untuk pembangunan pabrik.

"Pabrik ini memproduksi mesin bensin aluminium R-NR, yang juga merupakan jajaran mesin baru TMC dan akan diekspor ke lima negara di Asia, Pasifik" ujar Nonami.

Namun, Nonami belum secara rinci menjelaskan negara mana saja yang akan menjadi tujuan ekspornya. Tahun ini, sambung Nonami, Toyota akan mengekspor sekitar 79 ribu unit mesin R-NR.

Nonami menjelaskan, mesin R-NR dikhususkan untuk mobil penumpang yang berkapasitas 1,3 liter dan 1,5 liter dan memiliki kandungan lokal hingga 80 persen. Mesin yang berbahan dasar alumunium ini digunakan untuk penggerak roda depan dan akan menjadi penggerak mobil penumpang yang diproduksi di luar negeri. Sebelumnya Indonesia juga telah memproduksi mesin bensin TR untuk 15 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin.

 

baca juga: Mewahnya Konsep BMW Vision Next 100 akan Dibawa Keliling Dunia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement