REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia diprediksi akan merebut tahta raja otomotif dari Thailand pada tahun 2020. Global Automotive Head of IPSOS Business Consulting, Markus Scherer sangat optimistis Indonesia dapat menggantikan Thailand sebagai pusat produksi otomotif utama di ASEAN.
“Buktinya jelas bahwa dalam hal tren output produksi kendaraan, perkembangan kebijakan, dan perbaikan infrastruktur, Indonesia akan terus meningkatkan kapasitas produksi, konsumsi domestik dan volume ekspor sekaligus. Produsen otomotif dan pemangku kebijakan di Indonesia, Thailand dan negara-negara lain tentu akan mempertimbangkan implikasi ini,” kata Scherer dalam Automotive Outlook 2020 di Hotel Ritz Carlton, Kamis (31/3).
Ia memperkirakan pada tahun 2020 penjualan kendaraan penumpang atau niaga akan naik 6,8 persen. Penjualan model MPV akan naik 7,7 persen dari 340 ribu di 2015 menjadi 492 ribu di 2020 dan LCGC diprediksi meningkat drastis dari 8,1 persen dari 165 ribu di tahun 2015 menjadi 244 ribu di 2020. Model SUV, lanjut dia, juga diperkirakan akan mengalami peningkatan penjualan dari 135 ribu di 2015 menjadi 185 ribu di 2020 atau naik 6,5 persen.
Sementara itu, untuk popularitas sedan akan terus menurun 2 persen dari 18 ribu di 2015 menjadi 16 ribu pada 2020. Salah satu penyebab menurunnya penjualan sedan lantaran adanya Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sedan yang tinggi sebanyak 30 persen, sedangkan PPnBM untuk MPV 4x2 hanya 10 persen dan LCGC 0 persen.
baca juga: Mewahnya Lexus GSF