REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu elemen otomotif yang penting dan tumbuh dahsyat adalah audio mobil. Penting dari sisi industri, bisnis, komunitas, bahkan juga kompetisinya yang sudah rutin.
Sesuai makna The Essence of Motor Show, elemen ini mulai dikuatkan pada IIMS 2016 di JIExpo Kemayoran. Tidak lagi sekadar jadi peserta pameran seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kali pertama di IIMS, geliat bisnis dan industri audio mobil disentuh dengan program Edu Class. Di bawah arahan Wahyu Tanuwidjaya, kelas khusus dibuka untuk mereka yang berminat terjun di ladang bisnis audio mobil.
"Pesertanya terbilang bagus untuk penampilan perdana di IIMS. Yang jelas, audio mobil sudah tumbuh jadi industri dan bisnis tersendiri. Sepanjang industri mobil berjalan, industri ini akan jalan beriringan," ucap Wahyu, Direktur PT Audioworkshop, yang memberikan edukasi soal sisik-milik audiomobil dalam dua sesi.
Penilaian Wahyu tentu sangatlah benar. Fakta di IIMS 2016, ada belasan brand audio mobil tampil di area after market.
Mulai dari merek-merek yang sudah melegenda di dunia audio, sampai pada merek-merek nasional yang terus bergerak maju.
Sedemikian banyaknya model yang ditawarkan dengan berbagai spesifikasi dan harga, sehingga lebih mudah buat pengunjung menentukan pilihan sesuai selera.
Bukan itu saja, IIMS kali ini juga memulai era baru kompetisi audio mobil di Indonesia. Bekerjasama dengan CAN (Car Audio Network), digelar kompetisi sehari penuh pada Jumat (15/4) di area outdoor IIMS 2016.
Pesertanya ada 50 dari berbagai kota Indonesia, datang dengan mobil-mobil yang perangkat audionya tentu sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Yang membuatnya beda dan lain dari kompetisi selama ini adalah perangkat CD yang digunakan untuk menguji kualitas suara. Bukan diuji dari CD setiap peserta.
Perangkat ini murni produk Indonesia dan terdiri dari 41 bagian penilaian, baik vokal maupun instrumen musik lainnya dari beberapa sudut, teknikal maupun tuning-nya.
"CAN sudah punya standar tersendiri soal methode penjurian maupun poin-poin penilaiannya. Kami benar-benar independen karena motivasinya adalah mengembangkan industri audio di Indonesia, termasuk pengembangan produk lokal. Ke-50 peserta ini bebas mengusung berbagai macam brand, namun dengan standarisasi yang sudah dibuat detil maka unsur subyektivitas bisa dihilangkan. Di IIMS ini kali pertama diterapkan. Saya harap bisa digelar kembali pada IIMS mendatang dan menjadi trade mark IIMS tersendiri di bidang audio mobil," kata Ibnu Haldun dari pihak CAN.