REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) menyampaikan tiga janji menyikapi isu ketidaksesuaian pengujian konsumsi bahan bakar yang terjadi pada empat produk minicar Mitsubishi di Jepang. "Pertama, sejauh ini informasi yang KTB miliki hanya keterangan pers dari MMC (Mitsubishi Motor Corps)," kata Presiden Direktur KTB Hisashi Ishimaki di Jakarta, Jumat (22/4).
KTB, lanjut dia, juga sedang dalam posisi menunggu hasil audit yang dilakukan pihak eksternal terhadap masalah ini. Karenanya, ia berjanji untuk segera menyampaikan kabar yang diterima dari MMC kepada masyarakat Indonesia.
"Kedua, untuk semenara ini, tunggu informasi tambahan setelah hasil investigasi itu keluar. Misalnya apakah ada produk di Indonesia yang terlibat dalam kasus ini dan tindak lanjut KTB dalam menindaklanjuti masalah ini," lanjut dia.
Ketiga, tambah Ishimaki, KTB sebagai agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia selalu bersikap jujur, terbuka, dan transparan. Apalagi KTB telah menjalankan bisnis di Indonesia sejak 1970-an.
"Artinya tanggung jawab terhadap brand akan dipegang teguh. Kalau ada sesuatu yang kurang mengenakan, KTB akan bertanggung jawab," ungkap dia.
"Kami pun menerima telepon dan sebagainya. Makanya kami merasa perlu untuk menjelaskan apa yang kami tahu kepada masyarakat Indonesia. Kalau tidak, orang akan berpikir KTB menyembunyikan sesuatu. Padahal tidak, tak ada yang kami tutupi," tambahnya.
Selain dari tiga hal itu, Ishimaki menyatakan tidak mengetahui informasi lain. Termasuk mengenai bentuk tanggung jawab seperti apa yang nantinya akan dilakukan Mitsubishi menyikapi isu tersebut.
"Masih terlalu dini untuk melihat kerugian total dari isu ini. Kalau dari rilis, kompensasinya akan didiskusikan di internal MMC bersama Nissan Motor yang ikut dirugikan dengan insiden ini," ujar dia.
Sebelumnya, Mitsubishi telah mengakui bahwa data pengujian konsumsi bahan bakar yang diserahkan kepada Kementerian Darat, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata tidak sesuai dengan data yang sesungguhnya. Perbedaan data ini ditemukan terhadap empat produk minicar Mitsubishi.
Empat produk tersebut yakni eK Wagon dan eK Space yang diproduksi MMC. Kemudian Dayz dan Dayz Rooz yang diproduksi MMC dan dipasok kepada Nissan Motors (NM) Corporation sejak Juni 2013.
Hingga akhir Maret 2016, MMC telah memasarkan ribuan unit eK Wagon dan eK Space serta memasok 468 ribu unit Dayz dan Dayz Rooz ke NM. "Kami telah memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan dari kendaraan terkait. NM juga akan menghentikan penjualan dari kendaraan terkait, dan MMC serta NM akan mendiskusikan kompensasi terkait masalah ini," tulis MMC dalam rilisnya.