REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah terhenti sementara selama beberapa bulan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) kembali melanjutkan ekspor All New Kijang Innova dan Fortuner. Alasan penghentian lantaran keduanya yang termasuk jenis International Innovative Multi-purpose Vehicle (IMV) mengalami perubahan total.
Selain itu PT TMMIN ingin lebih memfokuskan pemasaran kedaraan tersebut untuk pasar dalam negeri terlebih dahulu. "Ini langkah strategis kami sebagai salah satu basis produksi dan ekspor Toyota di kawasan Asia Pasifik," kata Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN melalui keterangan tertulisnya Rabu (26/4).
Produksi The All New Kijang Innova dimulai Oktober 2015, sedangkan The All New Fortuner dimulai Februari 2016. Keduanya diproduksi di pabrik TMMIN di Karawang Plant 1, Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat. Kedua model andalanToyota Indonesia ini diekspor ke sejumlah negara di kawasan Asia-Pasifik, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah.
Jumlah All New Kijang Innova yang dieskpor pertama Maret 2016 lalu, mencapai 1.900 unit dan All New Fortuner sebanyak 5.700 unit telah meluncur ke pasar global. Kedua model ini menyumbangkan porsi 46 persen dari total kinerja ekspor kendaraan bermerek Toyota bulan Maret 2016 yang berjumlah 16.700 unit.
Angka ini sekaligus menunjukan peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan angka ekspor di bulan yang sama tahun 2015 yang berjumlah 15.200 unit. Selain model IMV, kendaraan utuh atau Complete Build-up Unit (CBU) Toyota lainnya yang diekspor adalah model Vios, Yaris, Avanza, Rush, Agya dan Town Ace/Lite Ace.
Kendaraan model IMV merupakan model global yang juga disukai banyak negara. Kijang Innova dan Fortuner made in Karawang bisa dinikmati bukan hanya oleh konsumen dalam negeri tetapi juga konsumen di pasar global."Hampir separuh dari total ekspor disumbangkan model IMV," kata I Made Dana Tangkas, Direktor Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.