REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Seorang perempuan Jepang mengajukan gugatan terhadap Takata Corp dan Nissan Motor Co setelah ia menderita cedera lantaran kantung udara buatan Takata di mobil Nissannya mengembang tahun lalu, demikian dilaporkan televisi nasional Jepang NHK pada Rabu (8/6) waktu setempat.
Ini merupakan kali pertama gugatan semacam itu diajukan terhadap Takata dan pabrikan otomotif di Jepang terkait malfungsi kantung udara.
Takata saat ini melakukan penarikan produk mereka secara besar-besaran di skala global akibat malfungsi kantung udara dan tengah menghadapi kasus hukum di Amerika Serikat atas sejumlah kematian dan cedera yang berhubungan dengan kantung udara mereka yang bisa tiba-tiba mengembang secara kasar.
Sementara itu gugatan di Jepang berkaitan dengan kecelakaan pada Oktober 2015, saat seorang perempuan mengalami cedera di pergelangan tangan dan kepalanya setelah kantung udara di kursi penumpang Nissan SUV X-Trail 2006 mengembang dengan keras menyusul sebuah tabrakan namun mengeluarkan obyek metal yang kecil dan tajam ke dalam kabin kendaraan.
Mengutip sumber yang terlibat dalam penyelidikan, NHK melaporkan bahwa suami perempuan tersebut beberapa bulan sebelumnya mendatangi diler Nissan untuk melakukan penggantian malfungsi kantung udara tersebut, namun tidak terlayani lantaran kekurangan suku cadangan penggantian.
"Kami kooperatif terhadap proses penyelidikan. Namun karena ini masih di bawah proses penyelidikan kami menolak berkomentar lebih lanjut," demikian tanggapan Nissan dalam sebuah pernyataan.
Sementara pihak Takata belum bersedia memberikan tanggapan.
Pada November 2015 Nissan menyatakan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut memang masuk daftar penggantian suku cadang tahun lalu terkait kekhawatiran kantung udara keselamatan di kursi penumpang, namun tidak menemukan sedikitpun kebocoran saat diperiksa.