Rabu 29 Jun 2016 14:14 WIB

Sertifikasi Perlu Bagi SDM Otomotif di Indonesia

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Otomotif
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Otomotif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sumber Daya Manusia dalam industri otomotif di Indonesia saat ini dinilai masih belum cukup baik, apabila tanpa adanya sertifikasi.

Hal tersebut disampaikan I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

"Dalam membuat mobil, kita harus kembangkan SDMnya terlebih dahulu, saat menggarap SDM juga perlu sertifikasi," kata I Made belum lama ini.

Menurut Made, pengembangan SDM perlu dilakukan untuk kemajuan industri otomotif. Peranan para pekerja tersebut begitu penting, agar ke depan industri  otomotif di Indonesia menjadi lebih kuat.

Adapun lembaga yang berperan dalam memfasilitasi pengembangan industri otomotif, Institut Otomotif Indonesia (IOI) telah diresmikan pada tahun ini. Made mengatakan, institut tersebut merupakan kombinasi dari bisnis, pemerintah dan akademisi.

"Saat ini pelaku otomotif ada 1,3 juta yang 70 persennya berada di level supervisor ke bawah. Sekarang APM ada 25 jumlahnya banyak yang belum tergarap skillnya, kalau bisa tergarap daya skill akan tinggi," ujar Made.

Sebelumnya Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, pertumbuhan tenaga kerja terampil di Filipina sudah cukup pesat, karena didukung oleh sertifikasi yang mumpuni.

Salah satu kelemahan tenaga kerja di Indonesia, yakni kesulitan untuk mendapatkan sertifikasi, sehingga kurang kompetitif. Sementara, di negara-negara lain diharuskan ada sertifikasi.

Toyota dan grupnya sendiri telah menanamkan investasi sebesar lebih dari Rp 40 triliun di Indonesia. Fasilitas produksi TMMIN terdiri atas dua pabrik di kawasan Sunter dan tiga pabrik di Karawang Barat.

Dari seluruh hasil produksi Toyota ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor ke 70 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Pasifik, dan Timur Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement