REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Toyota tampaknya serius meenjadikan Indonesia sebagai basis produksi Sienta setelah Jepang. Keseriusan itu terlihat dari modal yang ditanamkan hingga Rp 2,5 triliun untuk proyek prestisius tersebut.
Bahkan produk yang pertama kali diperkenalkan kepada publik pada April lalu dalam perhelatan Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) ini, ditarget akan diproduksi hingga 4 ribu unit dalam sebulan.
Sienta adalah merek keenam yang diproduksi secara utuh oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) setelah Kijang Innova, fortuner, Etios Valco, Vios dan Yaris serta dua jenis mesin bertipe TR-K dan R-NR. "Kami bangga bisa Indonesia bisa memproduksi berbagai model dan saya yakin Indonesia tidak kalah dengan Thailand," kata Presiden Direktur TMMIN, Masahiro Nonami di sela peluncuran All New Sienta, Senin (25/7).
Sejak November 2015, dengan dimulainya produksi the All New Kijang Innova, dilanjutkan dengan produksi the All New Fortuner, mesin aluminimum berbasis bensin tipe R-NR, dan kini Sienta, jumlah pemasok lokal lapis pertama (tier 1) TMMIN melonjak cukup signifikan dari 107 perusahaan menjadi 139 perusahaan. Sejumlah rangkaian proyek tersebut juga berhasil menyerap tambahan tenaga kerja baru sebanyak 400 orang di TMMIN .
Sienta juga direncanakan akan diekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara mulai akhir tahun ini. Hingga bulan Juni 2016, ekspor kendaraan utuh Completely Build-Up (CBU) bermerek Toyota dari Indonesia mencapai 83.800 unit.
Ekspor mesin utuh, kendaraan terurai atau Completely Knock Down (CKD) serta komponen kendaraan TMMIN selama periode yang sama mencapai volume 69,700 unit, 20,800 unit dan 43 juta buah secara berturut-turut. Tahun lalu, total ekspor model-model kendaraan utuh bermerek Toyota sebesar 176.700 unit menyumbang sekitar 85 persen dari total ekspor kendaraan utuh Indonesia.