Rabu 03 Aug 2016 20:26 WIB

Lima Alasan kenapa Penjualan Mobil Volkswagen Anjlok

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Karta Raharja Ucu
Volkswagen
Volkswagen

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Meski nama Volkswagen tercatat sebagai produsen otomotif kedua terbesar di dunia, namun tidak demikian dengan hasil penjualannya dalam dua tahun terakhir. Memasuki periode pertama 2016, penjualan Volkswagen merosot hingga mendekati angka 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah kendaraan yang dibuatnya di seluruh dunia mencapai angka 2,9 juta unit dalam periode pertama tahun ini. Namun, dari jumlah itu hanya 149 ribu unit saja yang terjual di AS. Padahal Negeri Paman Sam itu selama ini menjadi salah satu pasar terbesar penjulan Volkswagen di luar Eropa.

Merosotnya angka penjualan itu tidak terlepas dari sejumlah persoalan yang melilit perusahaan yang bermarkas di kota Wolfsburg, Jerman ini. Berikut lima persoalan yang membelit Volksawagen seperti dinukil dari Business Insider dan Reuters:

1. Skandal

Sejak September tahun lalu, Volkswagen terjerat skandal emisi pada perangkat lunak mesin diesel yang dijual di darata Eropa AS dan beberapa negara Asia lainya. Peristiwa itu berdampak buruk pada reputasinya di AS dan beberapa negara lain. Apalagi VW sendiri mengakui perangkat lunak  bermasalah itu terdapat pada 11 juta mesin diesel yang dibuatnya.

Perusahaan terpaksa melakukan modifikasi ulang sekitar 500 ribu kendaraan yang telah dipasarkan di AS sejak 2009, atau menghentikan penjualan kendaraan yang dianggap bermasalah. Manajemen VW bersama pemerintah federal dan pusat juga menyetujui untuk memberikan kompensasi hingga 10 miliar dolar AS. Selain menderita kerugian yang sangat besar, reputasi VW sebagai produsen kendaraan papan atas dunia dirugikan.

Banyak konsumen VW di AS yang kecewa dengan munculnya skandal tersebut. Bahkan kekecewaan itu juga meluas hingga konsumen VW yang tidak memiliki kendaraan diesel. Mereka enggan untuk membeli lagi kendaraan merek tersebut karena lunturnya kepercayaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement