REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian Perindustrian meminta seluruh merek peserta pameran Gaikindo agar secara nyata membangun industri otomotif Tanah Air, melalui pembangunan fasilitas-fasilitas produksi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, I Gede Putu Suryawiryawan, saat memberikan sambutan dalam seremonial pameran Gaikindo di ICE BSD City, Tangerang, Sabtu (20/8).
"Kami harapkan seluruh merek yang ambil bagian dalam pameran ini secara nyata membuka industri di sini, tidak harus membuat mesin, tetapi setidaknya punya kegiatan nilai tambah," kata Putu.
Hal itu, lanjut Putu, agar para agen pemegang merek mobil yang ada di Indonesia tak hanya berjualan dengan mendatangkan unit secara utuh atau completely built-up unit (CBU), tetapi juga turut menyematkan berbagai kandungan lokal.
Dengan demikian, efek turunan industri otomotif bisa dirasakan dengan menggeliatnya serta memicu industri-industri komponen.
Putu juga berharap industri otomotif dapat berperan aktif dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai negara industri.
"Sebuah negara bisa disebut sebagai negara industri kalau kontribusi industri terhadap PDB (produk domestik bruto) mencapai lebih dari 30 persen," kata Putu.
"Kita pernah hampir mencapai 30 persen, tapi terkena krisis moneter. Setelah pameran ini kami berharap bisa menjadi pemicu industri otomotif untuk mendorong industri secara keseluruhan," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Ketua Panitia pameran Gaikindo Rizwan Alamsjah melaporkan bahwa ajang yang dijadwalkan berlangsung selama 11-21 Agustus 2016 tersebut hingga pelaksanaan hari ke-10 atau Sabtu pukul 17.00 telah menjadi tempat transaksi tak kurang dari 15.911 unit jual beli mobil baru.