REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA -- Sedan ramah lingkungan berteknologi hibrid Toyota Prius Generasi 4 dipastikan sudah bisa dipesan konsumen di Indonesia. Eksekutif GM Area PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy mengungkapkan hal itu di sela-sela uji fitur sistem pra-tabrakan (pre-collision system, PCS) di Higashi Fuji, Gotenba, Jepang, Senin (29/8).
"Kami memasarkannya secara spot order, seperti generasi (Prius) sebelumnya," ujar Anton.
Ia mengatakan pasar kendaraan berteknologi hibrid di Indonesia, khususnya Prius tidak terlalu besar. Apalagi, lanjut dia, harganya jauh lebih tinggi dibandingkan sedan biasa dengan kapasitas mesin bensin yang sama.
Untuk Prius Generasi 4, Anton memperkirakan harganya di atas Toyota Altis, namun di bawah harga Toyota Camry Hibrid. "Kisaran harga sekitar itu. Kira-kira mobil baru bisa dikirim sekitar tiga bulan dari mulai pemesanan," katanya. Mobil yang irit dan ramah lingkungan tersebut, kata dia, diimpor langsung dari Jepang.
TAM telah memasarkan sedan bermesin bensin 1.800cc yang dikombinasi mesin hibrid tersebut sejak 3-4 tahun lalu yaitu Prius Generasi 3. "Kebanyakan yang memesan merupakan pelanggan otomotif yang senang teknologi, di samping peduli lingkungan," kata Anton.
Sejak memasarkan Prius secara spot order, TAM telah menjual sekitar 20 unit per bulan sedan yang banyak diminati masyarakat di Amerika itu. "Saat ini tidak hanya Prius, kendaraan hibrid lain yang juga dipasarkan TAM adalah Camry dan Alphard. Pasarnya lumayan," kata Anton.
Sedan Camry dengan varian tertinggi berteknologi hibrid, menurut dia, bisa terjual hingga 15 unit per bulan.
Berbeda dengan Prius Generasi 4 yang diuji wartawan di Jepang, Prius yang dipasarkan di Indonesia, menurut Anton, tidak akan disematkan fitur PCS. Menurutnya teknologi yang mampu melakukan pengereman mendadak untuk mengantisipasi benturan itu, belum cocok digunakan di Indonesia. Prius terbaru sudah dipasarkan di Jepang sejak Desember 2015.