Selasa 06 Sep 2016 19:15 WIB

Cina Booming Kredit Mobil, Warga Serbu Diler

 Pelanggan sedang berada di salah satu ruang pamer Audi di Shanghai, Cina.
Foto: Reuters
Pelanggan sedang berada di salah satu ruang pamer Audi di Shanghai, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --Sejumlah warga Cina yang selama ini dikenal sebagai penabung setia dan enggan berhutang, kini berubah menjadi konsumtif. Mereka terdorong untuk membeli kendaraan baru meski harus mencicil. Kondisi itu memicu gairah transkasi keuangan dan penjualan kendaraan di negeri Tirai Bambu tersebut. 

Menurut catatan lembaga analis keuangan, Sanford C Bernstein and Deloitte hampir 30 persen kendaraan di Cina dibeli secara kredit tahun lalu. Angka itu naik 18 persen dibanding tahun 2013. Kondisi tersebut sekaligus mendongkar industri kendaraan bermotor yang lesu pada 2015 lalu. "Pengurangan pajak menjadi penyebab pulihnya menjualan kendaraan di Cina pada akhir 2015," kata Bernstein.

Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah Cina yang mendorong roda perekonomian agar lebih berputar sehingga merangsang investasi. Pasar otomotif terbesar dunia ini sedang berupaya memperbaiki iklim bisnis kendaraan bermotor. Menyusul kebijakan pemerintah Cina yang memberikan kemudahan dalam delapan tahun terakhir. Jumlah itu masih jauh dibawah konsumen di AS yang 50 persen membeli kendaraan secara kredit. Namun, Deloitte memperkirakan Cina akan mencapai angka 50 persen pada 2020.

Enam orang konsumen Cina mengaku sedang mempertimbangkan fasilitas pinjaman dengan biaya rendah, bebas bunga. Sebagian dari mereka akan membeli mobil secara kredit dan menabung sisa uangnya untuk antisipasi keadaan yang tidak diinginkan. "Saya akan gunakan dana tunai untuk kebutuhan lain, " kata Wang Danian, seorang warga kota Beijing. 

Zhao, seorang agen penjual Volkswagen di propinsi Jiangsu mengaku setelah pabrikan mengeluarkan kebijakan bunga rendah, banyak konsumen yang membeli mobil baru secara kredit. Daimler Mercedes Benz juga mengakui lebih dari 30 persen penjualan produknya di Cina terjual lewat kredit. Angka itu naik 31 persen dibanding periode yang sama Juli lalu. 

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement