REPUBLIKA.CO.ID,FRANKFURT -- Audi telah menjalin kesepakatan dengan sejumlah perusahaan teknologi informasi di Cina guna meningkatkan layanan bisnis digital otomotifnya di Cina.
Untuk mewujudkan hal itu, Audi yang berkolaborasi dengan FAW-Volkswagen telah menggandeng Alibaba, Baidu dan Tencent. Sesuai dengan kesepakatan bersama Baidu, Audi dapat meningkatkan kemampuan penggunaan aplikasi ponsel pintar untuk ditempatkan pada sejumlah produk premiumnya.
Sedangkan dengan Tencent, diharapkan dapat meningkatkan kemudahan pengemudi dalam menggunakan aplikasi sistem WeChat. Untuk sistem pemetaan tiga dimensi dan info lalu lintas, Audi mempercayakannya pada Alibaba. Langkah itu dilakukan untuk menjaga pangsa pasar yang dimilikinya. Saat ini pihaknya juga telah menghentikan kerjasama dengan perusahaan sewa jasa transportasi Uber dan raksasa telekomunikasi Google serta Apple.
Audi sendiri telah meningkatkan kapasitas produksinya di Cina dengan membuka pabrik transmisi di Tianjin. Pabrik itu akan membuat transmisi hemat energi 7 kecepatan s tronic bagi produk Audi A4L dan produk lokal lainnya. Audi juga akan memproduksi sekitar 240 ribu transmisi pertahunnya.
Sistem transmisi 7 kecepatan ini akan dipadukan dengan mesin 2.0 TSI yang menghasilkan pengalaman berkendara yang memadukan antara efisiensi dan kenyamanan. "Produksi transmisi Audi di Cina menjadi langkah penting dalam strategi kami," kata Joachim Wedler, Presiden Audi China speeri dikutip lama Audiworld.
Audi merupakan unit produsen mewah dari Volkswagen. Raksasa otomotif Jerman tersebut saat ini dengan terlilit skandal hukum berupa pemalsuan penggunaan perangkat lunak pada mesin diesel di Eropa dan AS. Skandal itu memaksa Volkswagen berurusan dengan aparat hukum di Eropa dan AS termasuk memberikan ganti rugi bagi konsumen.