REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya Auto Show 2016 diharapkan mampu mendorong perekonomian nasional terutama di bidang industri otomotif di Jatim. Sebab, perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional berdampak pada penurunan pendapatan asli daerah khususnya di Jatim.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, mengatakan, dampak dari acaranya ini tidak hanya saja saat pameran tapi juga ke industri otomotifnya. "Kita juga ingin melalui pameran ini, masyarakat bisa lebih mengerti dan memahami berbagai macam kendaraan dengan berbagai komponennya, sehingga mereka punya informasi yang lebih utuh tentang produk otomotif," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, saat membuka acara GIIAS Surabaya Auto Show di Grand City Convex Surabaya, Rabu (28/9).
Ia menjelaskan, perkembangan kendaraan baru di Jatim sampai dengan bulan Agustus 2016 sebanyak 81.944 unit kendaraan baru. Angka ini mengalami penurunan sebesar (2,10 persen) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 83.699 unit kendaran baru atau dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 96.190 unit kendaraan baru atau mengalami penurunan sebesar (14,81 persen).
Sedangkan, jumlah kendaraan bermotor di Jatim sampai dengan bulan Agustus 2016 sebanyak 16.650.282 kendaraan bermotor yang terdiri dari roda empat sebanyak 1.966.629 kendaraan bermotor (11,81 persen) sedangkan roda dua sebanyak 14.683.653 unit (88,19 persen).
Sedangkan perkembangan kendaraan baru dari bulan ke bulan pada tahun 2016 pada posisi bulan Agustus sebanyak 10.586 unit kendaraan baru atau mengalami kenaikan 21,9 persen dibandingkan dengan bulan Agustus tahun 2015 sebanyak 8.680 unit kendaraan baru. "Melihat tren kenaikan tersebut dengan adanya Pameran GIIAS Surabaya Auto Show 2016 di Jatim diharapkan sampai dengan akhir tahun 2016 mampu mendongkrak pembelian kendaraan baru di Jatim," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga berharap pameran ini mampu mendorong industri otomotif di tanah air terus bergairah. Selain itu, konten lokal atau tingkat kandungan dalam negeri di industri otomotif diharapkan terus meningkat penggunaannya.
“Kita bersyukur ada produk yang muatan lokalnya terus meningkat bahkan ada yang 95 persen. Yang seperti ini penting untuk jangka panjang industri otomotif khususnya di Jawa Timur. Di Jatim ada industri komponen yang tidak hanya memasok untuk kepentingan dalam negeri tapi juga kepentingan negara lain," ujarnya.
Gus Ipul berharap pameran GIIAS dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Jatim dan kota-kota besar lainnya di Jatim. Sehingga diharapkan mampu menggerakkan masyarakat Jatim untuk dapat melakukan pembelian kendaraan baru yang berakibat pada penerimaan sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyampaikan, potensi yang dimiliki Jatim menjadi alasan GIIAS diselenggarakan di Surabaya. Menurutnya, pameran ini menjadi ajang mempertemukan banyaknya pihak yg terlibat di industri bermotor. "Pameran ini menjadi penutup rangkaian GIIAS auto show di Indonesia pada tahun ini," ungkapnya.
Pameran ini diselenggarakan pada 28 September - 2 Oktober 2016 di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya. Pameran akan diisi 13 brand Agen Pemegang Merek (APM) Indonesia, meliputi 11 passenger cars, yakni Daihatsu, Honda, Hyundai, Isuzu, Lexus, Mercedes-Benz, Mitsubishi Motors, Nissan, Renault, Suzuki dan Toyota dan dua peserta commercial cars, Isuzu dan Mitsubishi Fuso.
Selama pameran pengunjung juga dapat melihat berbagai produk unggulan otomotif lain seperti aksesoris mulai dari audio, kaca film, car wash, jok kulit, dan lain sebagainya.