REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan tanpa pengemudi milik Google dilaporkan telah menguasai situasi yang kompleks di jalan umum, dari yang jalan untuk dilalui mobil hingga bisa dilewati sepeda. Sebagai perusahaan teknologi, Google berusaha memenangkan persaingankendaraan otomatis.

Unit Alphabet Inc, yang telah mengembangkan mobil otonom dari 2009 menyatakan, kendaraan tanpa pengemudi telah mencatat dua juta mil (3,2 juta km) di jalan umum. Dan itu terus mencatat sekitar 25 ribu mil dari test drive setiap pekan.

Google telah menjadi pemimpin dalam pengujian kendaraan otonom di jalan umum. Ini mendorong pembuat mobil tradisional meningkatkan rencana kendaraan self-driving mereka guna menghindari terhalangnya dari pemimpin teknologi, yang hingga kini belum mengungkapkan strategi bisnis untuk proyek mobilnya.

"Anda harus memiliki pemahaman yang lebih dalam apa yang ada di jalan, dan ke samping. Setiap kali Anda berkendara itu berbeda," kata Dmitri Dolgov, head of Google's self-driving technology effort dilansir dari laman Dailymail, Kamis (6/10).

Mobil Google sendiri dapat mendeteksi apakah sebuah benda yang bergerak, baik itu adalah anak-anak, atau sepeda. Mobil dapat mengantisipasi bahwa keduanya bisa bergerak lebih cepat, dan gerakan yang tak terduga.

Sistem mengemudi mobil dapat memperkirakan kemungkinan gerakan tersebut, dan menggunakan hasilnya untuk menentukan bagaimana kendaraan akan bereaksi. Menurut Dolgov, jenis-jenis interaksi sosial yang rumit menjadi bagian terakhir, yang paling sulit dari teknologi kendaraan otonom.

Ikuti Whatsapp Channel Republika