REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2015, Singapura masuk sebagai salah satu dari 12 negara dengan teknologi paling maju di dunia. Dalam waktu dekat, Singapura akan memulai uji coba bus tanpa pengemudi pertama mereka.
Bus tanpa pengemudi ini, dibuat dengan tujuan dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan terkait terbatasnya tenaga kerja. Selain itu, bus ini diharapkan dapat semakin mendorong warganya untuk menggunakan transportasi umum, meningkatkan keselamatan di jalan, mengurangi kemacetan dan polusi.
"Mereka mengatakan impian besar mulai dari kecil, jadi kami bekerja sama dengan NTU (Nanyang Technological University) membuat bus tanpa pengemudi, dimulai dengan dua bus hibrida listrik," kata regulator transportasi Singapura di Facebook-nya dilansir Dailymail Kamis (20/10).
Land Transport Authority (LTA) ini berharap nantinya bus akan dilengkapi sensor dan mengembangkan sistem mengemudi sendiri yang efektif sehingga dapat menavigasi lalu lintas dan kondisi iklim Singapura. Kepala NTU Profesor Lam Khin Yong mengatakan kepada Straits Times, selama ini di seluruh dunia upaya yang difokuskan adalah mobil tanpa pengemudi. Sehingga bus tanpa pengemudi ini merupakan yang pertama dari jenisnya.
Uji coba akan dilakukan bus dengan mengangkut pengemudi dari NTU ke stasiun Pioneer MRT terdekat. Namun belum jelas kapan uji coba akan dimulai. Bus tanpa pengemudi ini diharapkan dapat mengantar era baru mobiltas, keamanan dan kenyamanan. Para ahli memperkirakan mobil robot akan semakin berkembang nantinya. Ini akan memungkinkan orang tinggal di rumah dan dapat mengirim mobil meeka melakukan berbagai hal seperti mengambil bahan makanan yang dipesan online.