REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil-mobil yang telah terendam banjir, akan berdampak pada kinerja kendaraan. Salah satu komponen yang rentan terhadap banjir yakni Electronic Control Unit (ECU).
Pengamat otomotif, Dewa Yuniardi mengatakan, apabila ECU rusak, ini tidak bisa lagi untuk diperbaiki, melainkan pemilik kendaraan harus menggantinya dengan yang baru. Perangkat tersebut pun diakui Dewa memiliki harga yang relatif mahal.
"Kalau rusak, ECU tidak bisa diperbaiki, tapi harus diganti. Harganya lumayan mahal, bisa mencapai jutaan," kata Dewa, Rabu (26/10).
Perangkat ECU memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari merek mobilnya. Bahkan, harganya bisa mencapai puluhan juta untuk kendaraan kelas premium. Dewa mengatakan, harga ECU berkisar antara Rp 5-50 juta.
Sementara untuk mobil yang telah terkena banjir, ia mengungkapkan, biasanya nilai jualnya tidak akan jauh berbeda dengan kendaraan roda empat bekas lainnya. Sebab, apabila kerusakan telah diganti, sulit untuk melihat pertanda mobil pernah terjadi masalah.
"Sulit mengetahui kendaraan bekas banjir, apa lagi kalau kita lihat mobilnya bersih, kemudian masih bisa di-starter, dan gak ada bunyi-bunyi," ungkap Dewa.