REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tesla Motors mengumumkan telah memulai produksi secara massal baterai hemat energi yang akan menjadi bagian utama dari unit mobil listrik. Produksi baterai secara massal adalah langkah penting mewujudkan ambisi Tesla terhadap kendaraan Model 3, yang dijual seharga 35 ribu dolar AS di Amerika Serikat, jauh di bawah harga kendaraan listrik model awal S dan X.
"Hari ini di Gigafactory, Tesla dan Panasonic memulai produksi massal dari sel baterai lithium-ion, yang akan digunakan dalam produk penyimpanan energi Tesla dan Model 3," demikian pernyataan Tesla dalam situs resminya.
Sejauh ini, Tesla telah menerima hampir 400 ribu pemesanan untuk Model 3. "Gigafactory" yang terletak di negara bagian barat Nevada itu juga bekerja pada teknologi penyimpanan energi perumahan yang dapat digunakan untuk rumah listrik dengan energi matahari.
Tesla mengatakan akan meningkatkan produksi baterai mobil dan produk perumahan. Mereka berharap kapasitas di pabrik Nevada cukup untuk produksi hingga 2018.
Tesla dan Panasonic memprediksi Gigafactory akan memiliki 6.500 karyawan pada puncak produksi dan secara tidak langsung mendukung 20 ribu sampai 30 ribu pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya.
Saham Tesla pun naik 4,2 persen menjadi 226,17 dolar AS dalam mid-day trading. Tesla juga melaporkan produksi mobil listrik tahun lalu melonjak 64 persen dibandingkan 2015, meskipun meleset dari target pengiriman untuk tiga bulan terakhir 2016, demikian AFP.