REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kota Paris mulai mengoperasikan bus tanpa supir (driverless) pada Senin (23/1). Uji coba pertama ini dilakukan untuk menuju revolusi kendaraan swakemudi di masa depan.

Seperti dilansir, Digitaltrends, Jakarta, Rabu (25/1), uji coba ini akan berlangsung hingga tiga bulan ke depan. Kendaraan swakemudi ini dilengkapi dengan laser dan kamera untuk mendeteksi objek lain dan orang di sekitarnya.

Kendaraan otonom ini memiliki kapasitas 10 orang, yang nantinya akan beroperasi di lajur khusus berupa jembatan yang menghubungkan dua stasiun kereta (Lyon dan Austerlitz) di timur pusat kota. "Kendaraan ini merepresentasikan revolusi di semua kota di dunia. Tujuannya agar bisa mengubah lingkungan perkotaan dan ruang publik dalam 20 tahun mendatang," ujar Wakil Walikota Paris, Jean Louis Missika kepada AFP.

Menurutnya, selama masa uji coba masyarakat bisa menggunakannya tanpa membayar hingga satu minggu. Dalam rencananya, Paris akan memperluas jalur penghubungan hingga akhir tahun ini.

Dengan kecepatan tertinggi 20 km per jam, kendaraan elektrik ini lebih cocok untuk perjalanan singkat seperti ke bandara, pusat perbelanjaan, dan taman hiburan. Garapan Perusahaan Perancis Easy Mile ini memang sengaja menggambarkan kendaraan yang ideal untuk jarak pendek dengan rute yang telah ditetapkan dalam lingkungan perkotaan.

Alhasil, teknologi yang diterapkan kendaraan ini mendapat apresiasi dari kota-kota di seluruh dunia. Salah satunya, para pejabat di Helsinki, Finlandia. Bahkan, kendaraan ini akan mulai dicoba di Darwin, Australia.

Selain itu, perusahaan Perancis, Navya memperkenalkan kendaraan antar-jemput khusus jalan-jalan Las Vegas. Nantinya, akan melakukan eksperimen desain lebih bagus di Singapura dan Cina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika