REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pasar kendaraan niaga di kelas light, medium, heavy duty truck kembali mengalami penurunan selama 2016. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia menyatakan, penurunan cukup signifikan terjadi selama tiga tahun berturut-turut.
Duljatmono, Director of MFTBC Marketing Division PT KTB mengatakan, Industri otomotif selama 2016 memang tumbuh 4,3 persen, dimana kendaraan penumpang menyumbang peningkatan penjualan sebesar 14,5 persen. Sayangnya, pertumbuhan ini tidak dialami oleh segmen kendaraan niaga yang mengalami penurunan 12,4 persen.
"Tahun 2016 menjadi tahun yang cukup berat, di luar prediksi. Permintaan kendaraan niaga secara keseluruhan turun sekitar 12,4 persen, begitupun dengan permintaan Mitsubishi Fuso yang turun hingga 14,3 persen. Secara volume penjualan Mitsubishi Fuso 2016 sebanyak 33.061 unit," ungkap Duljatmono dalam keterangan rilisnya kepada Republika.
Penurunan di segmen kendaraan niaga, diduga akibat dari pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih belum menunjukkan peningkatan signifikan, serta ekonomi global masih belum stabil. Akibatnya harga komoditas jatuh, sehingga permintaan kendaraan niaga sebagai kendaraan penopang komoditas juga ikut jatuh. Meski kondisi pasar kendaraan niaga belum sepenuhnya pulih, KTB membuka tahun ini dengan prestasi membanggakan, dimana salah satu produknya, Colt Diesel, di segmen truk ringan, berhasil mencetak rekor penjualan satu juta unit untuk pertama kalinya di Indonesia.