Rabu 15 Feb 2017 18:42 WIB

Langkah GM Buat Pekerja Otomotif Inggris Khawatir

General Motors
General Motors

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah menghubungi presiden General Motors (GM) untuk menyampaikan keprihatinan setelah perusahaan AS itu menyatakan akan menjual operasional usahanya di Eropa. Termasuk pabrik Vauxhall di Inggris kepada perusahaan Prancis, PSA Group.

Departemen Bisnis Inggris mengatakan, pemerintah berusaha untuk menjaga hubungan dengan GM dan memonitor situasi setelah dua perusahaan tersebut menyatakan tengah membicarakan kemungkinan kesepakatan. 

Pembicaraan itu pun memunculkan kekhawatiran dari serikat kerja di Inggris dan Eropa. Yaitu terkait pemutusan hubungan kerja atau penutupan pabrik yang merugikan Eropa.

Industri otomotif Inggris yang dimiliki asing telah berkembang selama bertahun-tahun. Industri bahkan telah mengekspor produknya ke 27 negara di Uni Eropa. Akan tetapi, keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa telah menempatkan industri dalam kondisi sulit.  

Sebelumnya, Pemerintahan Perdana Menteri Theresa May telah mencapai kesepakatan dengan Nissan agar tetap berinvestasi di Inggris. Ini pun setelah pemerintah memberikan janji tambahan kepada perusahaan asal Jepang itu untuk mencegah hilangnya kerugian akibat kompetisi yang disebabkan oleh kesepakatan Brexit. 

Jika kesepakatan GM dengan perusahaan yang membawahi merek Peugeot, Citroen, dan DS berhasil, maka PSA akan memiliki Opel serta Vauxhall yang menguasai 16,3 persen dari penjualan mobil penumpang di Eropa.       

Serikat pekerja Unite mengatakan, presiden GM telah menjanjikan jaminan pribadi pada tahun lalu bahwa tidak akan ada kejutan terkait dengan pabriknya di Inggris. Akan tetapi, komitmen itu pun belum ditegakkan.

"Kepada Peugeot, saya katakan, bicara kepada kami," ujar Sekretaris Umum Unite Len McCluskey. "Anggota kami telah membantu Inggris menjadi industri otomotif paling kompetitif dan produktif di Eropa dan akan tetap melakukan itu dengan dukungan yang tepat." 

McCluskey dijadwalkan bertemu dengan Menteri Bisnis Inggris Greg Clark pada Rabu (15/2) pagi waktu setempat untuk membicarakan potensi dampak dari pabrik Vauxhall yang memiliki 4.500 pekerja di dekat Liverpool dan Luton, sebelah selatan London. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement