REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - PT Honda Prospect Motor (HPM) menyiapkan investasi sebesar Rp 4,8 triliun guna mengembangkan pabrik di Karawang, Jawa Barat. Langkah eskpansi ini lebih ke penambahan line tanpa untuk meningkatkan produksi.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy mengatakan perusahaan juga telah memasang target investasi jangka panjang. "Proyeksi lima tahun kita naikkan 120 ribu jadi 180 ribu unit per tahun, itu hanya line saja tanpa bikin pabrik. Kita pikir mungkin Indonesia lima tahun ke depan akan naik, jadi kita punya kesempatan untuk menambah produksi," ujarnya di Karawang, Jawa Barat, Senin (27/2).
Baca juga: 14 Tahun di Indonesia, Honda Cetak Satu Juta Produksi
Dia merinci, dalam rencananya perusahaan akan fokus pada tiga pengembangan pabrik di Karawang. Mulai dari Engine Plant Capacity Increment pada akhir 2019, dengan target kapasitas dari 225 ribu menjadi 300 ribu per unit. Kemudian, Frame Line Capacity Increment di pabrik kedua pada April 2012, dengan target dari 120 ribu menjadi 180 ribu unit per tahun.
Terakhir, PO Injection Plant Capacity Increment pada Maret 2012, dengan kapasitas dari 2.800 menjadi 4.200 shots per hari. Selain itu, rencana tersebut sejalan dengan pencapaian HPM yang berhasil mencetak satu juta unit produksi mobilnya selama 14 tahun di Indonesia.
Mulai dari pendirian pabrik kedua pada 2014, dilanjutkan dengan pabrik stamping dan pabrik crank shaf di 2016. "Berdirinya pabrik crank shaft untuk memenuhi peraturan pemerintah terhadap mobil LCGC (low cost green car)," ungkapnya.