REPUBLIKA.CO.ID, Produksi hingga satu juta unit kendaraan telah dicapai oleh salah satu Agen Pemegang Merek besar di tanah air, PT Honda Prospect Motor (HPM). Untuk merayakan capaian tersebut, Honda mengadakan seremonial di Pabrik Karawang, Jawa Barat, belum lama ini.
Executive Vice President, Executive Officer and Representative Director; Risk Management Officer; Corporate Brand Officer Honda Motor Co, Seiji Kuraishi mengatakan, sebagai negara dengan pangsa pasar tertinggi, dan penjualan tertinggi ke empat untuk Honda di seluruh dunia, Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting yang mempunyai potensi besar saat ini.
"Perluasan bisnis Honda di Indonesia merupakan perwujudan komitmen Honda untuk memenuhi permintaan konsumen di Indonesia, sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya lokal. Hal ini sesuai dengan arahan Honda untuk menjadi perusahaan yang keberadaanya selalu diinginkan oleh masyarakat lokal," kata Seiji Kuraishi, dalam sambutannya.
Awalnya PT Honda Prospect Motor memulai produksi pertama di pabrik Karawang pada Februari 2003. Fasilitas pabrik tersebut dibangun di atas lahan seluas 512.500 meter persegi, dan luas bangunan sebesar 80.324 meter persegi.
Pabrik pertama PT HPM memiliki kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, dengan nilai investasi saat itu Rp 700 miliar. Di tahun-tahun berikutnya, PT HPM melakukan lebih banyak lagi investasi melalui penambahan fasilitas-fasilitas, untuk meningkatkan kapasitas, serta penambahan model yang diproduksi di pabrik.
Pada 2012, HPM memulai pendirian pabrik kedua dengan total luas bangunan sebesar 145.760 meter persegi. Penambahan area pabrik ini didukung nilai investasi sebesar Rp 3,1 triliun. Pabrik kedua, PT HPM diresmikan pada Januari 2014, dan meningkatkan kapasitas produksi Honda hingga maksimal 200 ribu unit per tahun.
Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, di tengah melambatnya industri otomotif akibat kurang baiknya ekonomi nasional dan global, Honda mampu menunjukkan eksistensinya di Indonesia. "Honda mampu menjadikan Indonesia basis produksi, secara investasi kembangkan dua pabrik, kapasitas 200 ribu produksi, dan mengeluarkan enam model mobil baru," ujarnya.
Menurut Putu, tidak mudah mencapai angka satu juta produksi selama kurun waktu 14 tahun di Indonesia. Namun, Honda mampu memberikan inovasi, dan teknologi teranyar di pasar otomotif dalam negeri.
Saat pabrik PT HPM mulai beroperasi pada 2003, penjualan Honda di Indonesia saat itu tercatat sebanyak 21.650 unit. Sedangkan pada akhir 2016 lalu, penjualan Honda di Indonesia telah meningkat jauh hingga mencapai 199.364 unit, dengan pangsa pasar 19 persen. Saat ini, pabrik PT HPM memproduksi model-model favorit yaitu Honda Mobilio, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda Jazz, Honda Brio Satya, Honda Brio RS dan Honda CR-V.
Investasi Honda dalam penambahan fasilitas produksi di pabrik HPM terus berlanjut, dengan dibukanya Pabrik Stamping yang mulai beroperasi pada Mei 2016. Total investasi sebesar Rp 194 miliar, pabrik yang memproduksi panel samping, atap, lantai dan sebagainya, didukung sistem canggih seperti automatic continuous process dan sistem robotik. Fasilitas ini mempunyai kapasitas produksi hingga 2 juta lembar per tahun untuk memenuhi kebutuhan domestik, dan ekspor.
Selain Pabrik Stamping, PT HPM juga telah memulai operasi Pabrik Crank Shaft yang baru pada September 2016 lalu. Dengan total investasi mencapai Rp 228 miliar, fasilitas ini menerapkan teknologi canggih, dan mesin presisi tinggi yang ramah lingkungan, dan memiliki kapasitas produksi hingga 240 ribu unit per tahun.
Pabrik Crank Shaft HPM sekaligus memenuhi peraturan pemerintah untuk produsen mobil LCGC, dan komitmen Honda untuk memproduksi lebih banyak komponen lokal, serta mengoptimalkan sumber daya lokal. Saat ini, produk-produk Honda yang diproduksi di pabrik Honda telah memiliki kandungan lokal hingga maksimal 87 persen.
Kegiatan produksi yang dioperasikan di pabrik Honda di Karawang, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik saja, tetapi juga telah meningkatkan aktivitas ekspor komponen ke berbagai negara. Sepanjang 2016, jumlah ekspor PT HPM meningkat secara signifikan, mencapai lebih dari 7.700 kontainer, dibanding dengan tahun sebelumnya yang tecatat sekitar 5.600 kontainer.
Tak hanya dari kuantitas, Honda juga meningkatkan nilai ekspor menjadi lebih dari Rp 2,2 triliun pada 2016, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,8 triliun. Pada 2017, Honda kembali meningkatkan kuantitas ekspor menjadi hampir 10.000 kontainer dengan nilai lebih dari Rp 2,5 triliun.
Jumlah negara tujuan ekspor HPM juga meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini, terdapat ekspor komponen hingga ke 12 negara, yaitu Thailand, Malaysia, Pakistan, Turki, Filipina, Vietnam, Taiwan, Jepang, Meksiko, Brazil, India, dan Argentina. Dengan peningkatan volume produksi pada pabrik Honda, tentunya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat di Indonesia. Saat ini Honda memiliki sekitar 7.900 karyawan yang aktif bekerja di pabrik.
President Director PT HPM, Tomoki Uchida mengungkapkan, pencapaian produksi yang ke-satu juta unit menunjukkan tingginya penerimaan konsumen terhadap mobil Honda, sekaligus komitmen dari Honda untuk pengembangan bisnis di Indonesia. Kedepannya, Honda akan terus menambah investasi di pabrik untuk meningkatkan fasilitas dan sumber daya manusia, sehingga HPM dapat mencapai kepuasan yang lebih tinggi bagi konsumen, serta terus memberikan kontribusi positif bagi industri otomotif, dan masyarakat.
Di kesempatan lainnya, HPM turut mengembangkan dilernya untuk kemudahan para konsumennya. HPM meresmikan diler Honda IKM Ciledug, Tangerang, Banten, pada bulan lalu sebagai diler Honda pertama yang diresmikan di tahun ini. Tempat ini menjadi diler resmi Honda ke-134 secara nasional, serta yang ke-43 di area Jabodetabek.
"Kota Tangerang merupakan salah satu kontributor terpenting penjualan Honda di area Jabodetabek. Jumlah konsumen yang semakin bertambah harus pula didukung dengan fasilitas penjualan, dan purnajual sebagai bagian dari program Honda, untuk semakin luas, dan semakin dekat dengan masyarakat," kata Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor.
Adapun Honda IKM Ciledug berdiri di atas lahan seluas 4.069 meter persegi, memiliki fasilitas layanan penjualan dan purnajual (sales, service, spareparts) yang telah terpadu, dan sesuai dengan standar Honda. Diler ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti Waiting Lounge, Private Zone, Cafe Zone, Food Zone, Internet Zone, Kids Zone, Wifi, Charging Station, Magazine Rack, Smoking Room, Toilet, Mushola, serta gratis minuman.
Untuk layanan purnajualnya, Honda IKM Ciledug memiliki fasilitas servis dengan area seluas 1.261 meter persegi, yang dilengkapi dengan delapan bay general repair, dua bay perawatan berkala, empat bay quick service, satu bay final inspection, satu bay spooring, empat bay washing, tujuh service parking, dan enam reception & delivery. Honda IKM Ciledug juga memiliki area spareparts seluas 143 meter persegi yang memastikan ketersediaan suku cadang Honda dengan lebih lengkap, dan cepat bagi konsumen, khususnya di kota Tangerang.
"Di tahun ini Honda akan terus memperluas jaringan dealer 3S di berbagai kota dan daerah-daerah baru. Didukung dengan sumber daya manusia yang profesional serta fasilitas lengkap sesuai standar tinggi Honda, kami yakin kebutuhan konsumen akan produk terbaru dan pelayanan purnajual Honda akan terpenuhi," ujar Tomoki Uchida.
Hingga saat ini, Honda telah memiliki 134 diler resmi, dan 34 sub diler 3S yang juga melayani penjualan dan purnajual Honda, sehingga secara total Honda telah memiliki 168 diler dan sub diler 3S di seluruh Indonesia.