REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Executive General Manager Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan pihaknya akan meluncurkan beberapa produk baru hingga akhir tahun 2017, setelah perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS). Kendati demikian, ia belum mau membocorkan produk apa yang akan diluncurkan Toyota setelah pameran IIMS 2017 hingga akhir tahun 2017. Pada awal tahun ini, Toyota sudah melepas New Venturer, All New Corolla, dan New Agya.
"Nah, produk belum selesai diluncurkan. Tapi, pasti ada produk baru yang akan kita launching. Tinggal bulannya kapan, kalau kita sudah rencanakan tahun ini, maka tinggal lihat bulannya kapan," katanya kepada wartawan di sela-sela pameran IIMS 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Soerjopranoto mengatakan bahwa produk baru yang akan diluncurkan Toyota tergantung dari kondisi pasar (market) dan kemungkinan akan diperkenalkan berbarengan dengan pameran otomotif. "Kita tergantung dari market, kalau market siap terima, kita akan luncurkan. Juga kalau ada event yang menarik," ucapnya.
Toyota menargetkan penjualan sebanyak 380ribu sampai 390 ribu kendaraan sepanjang tahun 2017 dengan produk unggulan masih dari segmen MPV yaitu Avanza, Calya, Agya dan Kijang Innova, ujarnya. Pada pameran IIMS 2017, Toyota memajang 20 unit kendaraan dari belasan model, namun salah satu model sedan hatchback, Toyota Etios, tidak dipajang.
Soerjopranoto mengatakan Toyota Etios akan tetap dijual oleh Toyota di Indonesia karena masih banyak dicari konsumen, dan sekaligus menepis kabar yang mengatakan bahwa Etios akan berhenti diproduksi di Indonesia. Bahkan, ia mengatakan penjualan Etios sedang bagus untuk saat ini. "Etios tetap produksi, jualannya malah lebih bagus daripada produsinya belakangan ini," ucapnya.
Menurut dia, kehadiran New Agya yang dibekali mesin 1.200 cc tidak akan menggoyang penjualan Etios karena segmen pasarnya berbeda. "Market Etios di segmen low hatchback, sedangkan Agya di segmen entri," jelasnya.
Ia menilai satu-satunya kendala Toyota dalam menjual Etios di Indonesia adalah tidak tersedianya pilihan transmisi otomatis (matic) sehingga konsumen lebih banyak memilih Agya yang tersedia dalam dua pilihan transmisi, yakni manual dan matic. "Problemnya di Etios, tidak ada matic. Sementara Agya komplit. Jadi, banyak yang ke Agya," pungkas Soerjopranoto.