Kamis 10 Aug 2017 17:46 WIB
GIIAS 2017

Konten Lokal Tingkatkan Daya Saing Otomotif Indonesia

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung memperhatikan interior mobil Mitsubishi Xpander ketika berlangsungnya GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD, City Tangerang, Kamis (10/8).
Foto: Antara/Saptono
Pengunjung memperhatikan interior mobil Mitsubishi Xpander ketika berlangsungnya GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD, City Tangerang, Kamis (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --  Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto berharap Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 dapat meningkatkan daya saing industri omototif Indonesia di dunia. Ia pun mnginginkan ajang ini bisa memberikan gambaran soal perkembangan industri kendaraan bermotor dan juga konten lokal di Tanah Air.

"Sebab peningkatan konten lokal juga bisa meningkatkan daya saing industri otomotif di Indonesia,” kata Airlangga Hartanto saat membuka GIIAS di Tangerang Selatan, Kamis (10/8).

Airlangga pun berharap pameran dapat merangsang penjualan kendaraan tahun ini. Minimal jumlah kendaraan yang terjual sama dengan tahun lalu, begitu juga dengan nilai transaksi. "Kalau tahun lalu sudah terjual 20 ribu kendaraan dengan nilai transaksi Rp 6 triliun, harapannya tahun ini bisa tercapai minimal menyamai dengan tahun lalu,” katanya.

Dia menambahkan, Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif potensial di kawasan ASEAN. Pertumbuhan ekonomi yang terjaga di 5 persen, kata dia, membuat Indonesia masih bisa untuk menarik mobil impor Completely Built Up (CBU) dibanding ekspor.

"Penjualan dari industri otomotif meningkat dan ini membuktikan daya beli masyarakat masih bertenaga. Ekonomi Indonesia masih kuat," kata Airlangga lagi.

Airlangga mengatakan, industri otomotif di Indonesia masih terus bertumbuh. Tahun ini saja, dia melanjutkan, investasi di sektor otomotif sudah mencapai Rp 16,5 triliun yang berimbas pada penambahan lapangan pekerjaan untuk 5000 orang. Industri otomotif memiliki nilai tambah yang juga menyerap tenaga kerja.

Meski demikian, dia berharap penggunaan komponen lokal dalam industri ini bisa lebih ditingkatkan lagi. Dia mengatakan, saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif yang terbagi dalam peer 1-3. Dia mengatakan, peningkatan kompinen lokal ini sekaligus untuk mengejar ekspor kendaraan ke luar negeri.

"Kami mau ekspor naik dengan menyamakan regulasi dengan insentif mobil sedan yang diminati mobil di luar negeri," katanya.

Di saat yang bersamaan, Airlangga mengatakan, saat ini pemerintah tengah menggodok program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) atau kendaraan rendah emisi. LCEV bakalan rilis setelah Indonesia menerapkan level emisi bahan bakar Euro IV.

Dia mengatakan, pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk menyempurnakan kebijakan yang ada. Dia mengatakan, pemerintah tengah mengharmonisasi pajak penjualan atas barang mewah (ppnbm) agar segmen tersebur mendapatkan insentif lebih dibandingkan konvensional vehicle. "Kita sudah bicara dengan gaikindo, target 2025, 20 persen atau 400 ribu kendaraan masuk pasar di indonesia," katanya.

Dia mengatakan, Indonesia perlu terus berinovasi menyusul pergerakan industri yang akan masuk ke dunia baru diaman LCEV menjadi salah satu modal untik pengganti penggerak berbasis bahan bakar karbon.

Ketua Gaikindo, Yohanes Nangoi mengatakan, GIIAS tahun ini menjadi event penting lantaran industri otomotif merupakan andalan perekonomian Indonesia. Selain itu, kegiatan tahun ini akan menjadi sumbangsih Gaikindo untuk memangnun industri otomotif di masa depan selaras dengan tema yang dipilih.

Nagoi mengatakan, GIIAS 2017 adalah semangat membangun otomotif indonesia untuk mulai menyelarasakan dengan industri otomotif global. Dia mengatakan, efisiensi bahan bakar serta ramah lingkungan menjadi salah satu bahan penting dalam industri otomotif. Dukungan pemerintah, diakuinya dibutuhkan untuk mengencangkan teknologi Hybrid dan LCEV.

"Terima kasih pemerintah telah menerapkan standar gas buang euro 4. Disamping menghasilkan  produksi emisi rendah, lini pabrik juga bisa digunakan domestik dan ekspor," kata Yohanes Nangoi.

Secara singkat, Nangoi memaparkan prestasi ekspor CBU yang menembus angka113.269 unit dengan target 200 ribu unit tahun ini. Sementara produksi mobil hingga Juni sudah mencapai 597.522 unit dengan total kapasita yang dimiliki saat ini 7,5 juta unit.

Penjualan roda empat secara domestik juga sudah mencapai 533.570 unit (Januari-Juni 2017). Angka tersebut naik 0,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Tahun ini, kami proyeksikan akan ada 1,1 juta unit mobil yang terjual," katanya.

GIIAS berlangsung mulai 10 Agustus hingga 20 Agustus 2017  di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan. Kegiatan tersebut akan memamerkan sekitar 40 kendaraan baru dari berbagai merk.  Pesertanya terdiri 24 agen pemegang merek mobil penumpang, yakni Audi, BMW, Chevrolet, Daihatsu, Datsun, Dodge, Honda, Hyundai, Isuzu, Jeep, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Mitsubishi Motors, Nissan, Renault, Suzuki, Tata Motors, Toyota, Volvo, VW, dan Wuling.

Hadir pula delapan merek kendaraan niaga, yaitu DFSK, FAW, Hino, Hyundai Bus and Truck, Isuzu, Mitsubishi FUSO, Tata Motors, dan UD Truck. Kegiatan ini juga diikuti 10 merek sepeda motor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement