REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya mobil otonom agaknya diwaspadai oleh Bentley. Pabrikan otomotif asal Inggris itu memprediksi adanya pergeseran pengguna kendaraan dalam beberapa dekade ke depan.
Beberapa pabrikan kendaraan saat ini memang tengah berlomba mengembangkan mobil otonom. Juru bicara Bentley, Stefan Sielaff mengatakan, mobil otonom mengungari ikatan emosional pengendara dan kendaraanya.
"Masyarakat berubah. Saya kira 20 tahun ke depan industri otomotif mengalami pergeseran. Tiga perempat dari populasi akan tinggal di kota-kota besar sehingga arus lalu lintas harus berbeda. Dan inilah yang membuat ikatan emosional itu berkurang," katanya seperti diwartakan Carscoops.
Kendati, Bentley optimistis permintaan mobil dengan disain mewah tetap akan mendapat permintaan pasar. Dia mengatakan, desain megah sebuah kendaraan merupakan pernyataan pernyataan individu tentang diri mereka sendiri melalui mobilnya.
Untuk menjaga pernytaan itu, Sielaff mengatakan, Bentley mengintegrasikan teknologi terkini dengan material terbaik. Ini dilakukan untuk memberikan kepuasan hasrat konsumen ditengah pergeseran tersebut.
Sielaff mengatakan, pelanggan masa depan mungkin meminta mobil dengan tren ekologis yang berkelanjutan. Bentley, dia melanjutkan, lantas mengembangkan bahan seperti kulit protein hingga tekstil mewah.
"Kami bereksperimen dengan veneer batu dan layar OLED, intinya Akan ada campuran teknologi dan estetika di masa depan," katanya.
Seperti diketahui, tahun lalu Bentley memperkenalkan mobil masa depan mereka yang mengusung konsep kemegahan. Tujuannya, untuk melihat bagaimana interior mobil mewah secara drastis dapat berubah. Mobil itu dua sofa kulit besar yang saling berhadapan.