REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan mobil diesel di Inggris turun hampir sepertiga pada Oktober dibandingkan dengan tahun lalu, mendorong industri kendaraan untuk meminta bantuan dalam Anggaran. Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) ingin adanya insentif yang didukung pemerintah untuk mendorong orang membeli kendaraan diesel dengan emisi rendah.
Secara keseluruhan penjualan kendaraan turun lebih dari 12 persen, menandai penurunan tujuh bulan berturut-turut. SMMT menyalahkan penurunan disebabkan kepercayaan bisnis dan konsumen untuk musim gugur. Sejauh ini, untuk pendaftaran kendaraan baru turun 4,6 persen.
"Penurunan kepercayaan bisnis dan konsumen tidak diragukan lagi mempengaruhi permintaan di pasar mobil baru namun ini diperparah oleh kebingungan mengenai kebijakan pemerintah mengenai diesel," kata Mike Hawes, chief executive SMMT dilansir dari laman BBC, Senin (6/11).
"Kami mendesak pemerintah untuk menggunakan Anggaran Musim Gugur yang akan datang untuk memulihkan stabilitas pasar, mendorong pembelian kendaraan dengan emisi rendah terbaru karena perpanjangan armada adalah cara tercepat dan paling efektif untuk menangani masalah kualitas udara," lanjutnya.
Dalam laporan terakhirnya, SMMT mengatakan ada 158.192 mobil baru yang terjual bulan lalu, turun 12,2 persen. Semua sektor mengalami penurunan, dengan penjualan bisnis 26,8 persen lebih rendah, penjualan armada turun sebesar 13 persen, dan permintaan pembeli swasta turun sebesar 10,1 persen.
Namun, permintaan untuk Alternative Fueled Vehicles (AFV), termasuk listrik dan hibrida, mengalami peningkatan dengan 36,9 persen menjadi 8.262 registrasi. Sedangkan penjualan kendaraan bensin tumbuh sebesar 2,7 persen.
"Namun, kenaikan ini tidak mampu mengimbangi kerugian besar di segmen diesel, karena kekhawatiran konsumen yang berlanjut mengakibatkan penurunan terbesar, dengan permintaan turun 29,9 persen," kata SMMT.
Penjualan kendaraan diesel turun 21,7 persen pada September. Dan, sejauh ini, model penjualan terlaris di Oktober adalah Ford Fiesta.