REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah mobil bertenaga surya asal Belanda yang diberi nama Stella Vie digadang-gadangkan akan menjadi mobil masa depan. Stella Vie tidak hanya dapat bergerak menggunakan tenaga matahari. Ia juga dapat menyimpan dan mengalirkan energi ke jaringan listrik.
Stella Vie unjuk gigi dalam gelaran kontes mobil inovatif di Darwin, Australia sepekan lalu. Mobil yang dibawa tim Eindhoven ini mampu memuat lima penumpang. Stella Vie dapat menempuh kecepatan rata-rata 69 kilometer per jam. Chris Selwood selaku direktur tim mengatakan mobil Stella Vie didesain sesuai kebutuhan pasar komersial.
"Semua fitur yang diharapkan sebagai mobil keluarga, mobil yang luks, atau mobil sport ada pada Stella," katanya dikutip dari laman Daily Mail.
Atas karyanya ini, tim Eindhoven diapresiasi sebagai tim yang bisa mempersembahkan mobil hemat energi dan mampu menyediakan energi lebih banyak daripada yang dikonsumsi. "Ketika diparkir di garasi, mobil ini bisa men-charge dan memasok energi ke jaringan listrik," imbuh Selwood.
Stella Vie adalah suksesor dari purwarupa mobil generasi sebelumnya, Stella. Dalam satu kali charging, mobil ini bisa menempuh jarak 500 mil atau sekitar 800 kilometer. Kecepatannya mampu mencapai 130 kilometer per jam.
Stella Vie dilengkapi dengan baterai lithium ion sebagai sumber energi. Produksi mobil tenaga surya ini menelan biaya hingga 4.260 dolar AS. Roda mobil melebar jika supir mengendarai terlalu cepat namun akan mengkerut jika dikendarai terlalu lambat.
Berat mobil mencapai 390 kilogram dengan panjang 4,6 meter. Bodi mobil ini terbuat dari serat karbon. Potongan mobil yang aerodinamis membantu sopir meningkatkan kecepatan dari balik kemudi. Stella Vie bahkan dapat berkomunikasi dengan mobil terdekat lainnya seperti Tesla Model S.
Komunikasi itu mengirimkan sinyal mengenai kondisi lalu lintas di jalan. Sebuah layar tablet juga dipasang di mobil untuk memberi tahu kapan lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah atau hijau.