REPUBLIKA.CO.ID, ALABAMA -- Toyota Motor Corp dan Mazda Motor Corp akan membuka pabrik baru yang berlokasi di Alabama dengan investasi senilai 1,6 miliar dolar AS. Pabrik tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4 ribu orang dan memproduksi 300 ribu kendaraan per tahun.
Rencana pembangunan pabrik baru tersebut dilakukan ditengah penurunan penjualan industri otomotif di Amerika Serikat. Dilansir Reuters, Rabu (10/1), penjualan kendaraan baru di Negeri Paman Sam ini turun 2 persen pada 2017 dan diperkirakan tidak akan terjadi perubahan di 2018. Dalam beberapa bulan terakhir, Toyota dan Mazda telah mempersempit pilihan wilayah mereka untuk membuka pabrik baru yakni antara Alamabama dan North Carolina.
Pada bulan lalu, media lokal Alabama menuliskan, lokasi pabrik yang sedang dipertimbangkan yakni di wilayah utara Northern's Limestone County. Lokasi tersebut dekat dengan pabrik mesin besar Toyota di Huntsville. Adapun pada September lalu, Toyota telah meningkatkan teknologi mesin untuk pabrik Huntsville senilai 106 juta dolar AS.
Toyota memiliki 10 pabrik di Amerika Serikat yang berlokasi di delapan negara bagian yakni mulai dari Virginia Barat, Kentucky, Indiana, Alabama, Mississippi, dan Texas. Pada Agustus lalu, Toyota dan Mazda mengumumkan sepakat melakukan kerja sama bisnis untuk mengeksplorasi pengembangan teknologi bersama, terutama dalam memproduksi mobil listrik.
Selama 30 tahun terakhir, Toyota bersama dengan produsen mobil Jerman dan Asia lainnya telah membangun industri otomotif di Amerika Serikat. Berdasarkan data Departemen Perdagangan Alabama, sebanyak 150 pemasok otomotif besar telah beroperasi di negara bagian tersebut.
Peneliti dari Pusat Riset Otomotif di Michigan, Kristin Dziczek mengatakan, banyaknya pemasok otomotif yang beroperasi di Alabama dapat memberikan kekuatan logistik bagi negara bagian tersebut. Pada 2017, Alabama masuk dalam daftar negara bagian yang memiliki prospek ekonomi untuk produksi kendaraan dibelakang Tennessee, Michigan, Indiana, Kentucky, dan Ohio.
"Adanya pabrik perakitan mobil ini dapat memberikan dampak ekonomi langsung, oleh karena itu negara-negara tersebut menawarkan insentif yang kuat dan ini dapat menciptakan efek untuk menarik investasi dari proyek lain," ujar Dziczek.