Sabtu 13 Jan 2018 06:59 WIB

Penjualan Kendaraan Masih Lesu

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Penjualan kendaraan. Ilustrasi
Foto: BBC
Penjualan kendaraan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan kendaraan bermotor mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Tren tersebut pun masih berlanjut pada 2017, total penjualan pada kendaraan roda dua terus menyusut penjualannya.

Penurunan penjualan di industri otomotif turut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, dan daya beli masyarakat yang rendah. Meskipun Agen Pemegang Merek (APM) tetap menawarkan produk baru, dan penyegaran, tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk memboyong kendaraan pada tahun lalu.

Sebelumnya puncak penjualan sepeda motor terjadi pada 2011 lalu, menembus hingga delapan juta unit. Namun, kemudian terus mengalami penurunan, 2014 sebanyak 7,9 juta unit, diikuti 2015 6,5 juta unit, dan 2016 5,9 juta unit.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang memiliki anggota APM seperti Astra Honda Motor, Kawasaki Motor Indonesia, Suzuki Indomobil Motor, TVS Motor Company Indonesia, dan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menargetkan penjualan sepeda motor mencapai 5,9 juta unit pada 2017. Namun sayang, meskipun hampir mendekati angka tersebut, tetapi target tersebut tidak tercapai.

"Sales 2017 mencapai 5,886 juta, agak di bawah target sedikit 5,9 juta," kata Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI.

Berkurangnya total penjualan dari 2017 disebutkan terjadi karena beberapa hal, termasuk salah satunya adalah kenaikan tarif listrik. Kemudian biaya jasa STNK dan BPKB yang harganya naik di atas 120 persen, panen yang bergeser, dan perubahan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut mempengaruhi penjualan kendaraan roda dua ini.

Penurunan penjualan kendaraan bermotor berpengaruh khususnya di semester satu 2017 dengan capaian 2,7 juta unit. Sementara di semester dua terdapat peningkatan hingga 3,2 juta unit.

Segmen yang paling mendominasi pada 2017 yakni matik, karena kemudahan yang ditawarkan dalam berkendara. Sedangkan untuk market share terbesar dari penjualan sepeda motor yakni dari Honda sebanyak 75 persen. Kemudian Yamaha berada di posisi kedua dengan market share sebesar 22 persen.

Pada tahun ini, AISI mengatakan penjualan sepeda motor akan lebih meningkat dari 2017. Bahkan melampaui penjualan pada 2016, industri otomotif di kendaraan roda dua diperkirakan akan meningkat penjualannya di 6-6,1 juta unit.

Sigit mengatakan, peningkatan penjualan yang akan terjadi di tahun ini disebabkan karena, Pemerintah berjanji tidak akan menaikkan tarif listrik, dan bahan bakar minyak. Selain itu, suku bunga juga tidak akan naik.

Ia mengungkapkan, dalam tiga tahun terakhir dengan angka penjualan kendaraan roda dua yang kurang lebih sama. Maka kemungkinan masyarakat akan lebih banyak memboyong produk lebih banyak di tahun ini.

Di samping itu, Asosiasi kendaraan bermotor di Indonesia, Gaikindo hingga kini belum merilis jumlah total penjualan kendaraan pada 2017. Namun sudah ada total perkiraan penjualan di tahun ini, yang disebutkan naik meskipun tidak signifikan dari 2016 lalu.

"Sampai saat ini masih belum closing, mungkin tanggal 15 baru selesai. Total perkiraan sementara, penjualan 2017, 1,080 juta unit," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto.

Sebelumnya, total penjualan kendaraan berdasarkan data Wholesales 2017 Januari-November mencapai 994.436 unit. Di samping itu, Gaikindo pun telah merevisi target pencapaian sebesar 1,1 juta unit menjadi 1,06 juta pada 2017.

Adapun posisi penjualan tertinggi sebanyak 1,23 unit kendaraan pernah terjual selama 2013 lalu. Kemudian di tahun berikutnya terus mengalami penurunan, dan mengalami posisi stagnan di beberapa tahun terakhir. Penjualan secara berturut-turut dimulai dari 2014 hingga 2016, 1,208 juta unit, 1,013 unit, dan 1,063 unit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement