REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan Isuzu ke end customer pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 26 persen dibanding tahun 2016, dengan jumlah penjualan mencapai 20.502 unit. Kenaikan terjadi pada penjualan Isuzu GIGA (Segment Medium Truck).
Hingga Desember 2017 Isuzu GIGA menyumbang angka penjualan sebanyak 3.263 unit atau naik sebesar 75 persen. Sedangkan untuk penjualan Isuzu Elf menjadi penyumbang penjualan tertinggi yang mencatat angka penjualan 12.620 unit atau naik 30 persen hingga Desember 2017.
Untuk untuk segmen Light Truck Vehicle (LTV), Isuzu Mu-X tumbuh 25 persen, D-Max tumbuh 3,5 persen. Hanya Isuzu Panther yang mengalami penurunan 12 persen.
''Total pertumbuhan penjualan otomotif turun sedikit, tapi komersial, di Light Truck Vehicle itu tumbuh 20 persen secara pasar. Tahun 2016 ke 2017 kita tumbuh 30 persen,'' kata Attias Asril, GM Marketing PT Isuzu Astra Indonesia, di Jakarta, Senin (5/2).
Sehingga, kinerja pertumbuhan penjualan Isuzu lebih tinggi dari pertumbuhan pasar 19,2 persen. Bahkan, untuk medium truck kenaikannya sampai 60 persen dibandingkan 2016. Sementara untuk LTV Medium tumbuh 2,6 persen.
Vice President PT Isuzu Astra Motor Indonesia Ernando Demily, optimistis kinerja 2018 akan semakin membaik. Ia menargetkan peningkatkan penjualan dari 20 ribu menjadi 27 ribu pada tahun ini.
Alasannya, lanjut dia, saat ini ada 14 ribu truk yang aktif di Tanjung Priok, Jakarta, belum di Tanjung Perak, Tanjung Mas dan pelabuhan lainnya. Untuk di Tanjng Priok, lebih dari 60 persen umurnya sudah di atas 10 tahun. Pemprov DKI berencana keluarkan surat edaran terkait pembatasan umut truk di Tanjung Priok yaitu 10 tahun.
''Ini salah satu alasan, karena sejak 2 tahun lalu, pengusaha-pengusaha logistik di pelabuhan Tanjung Priok mulai mengganti kendaraan dengan yang lebih muda. Ini salah satu yang mendorong penjualan kami meningkat,'' jelasnya.
Lalu dana perbaikan jalan pada 2017 yang dikeluarkan Kementerian PUPR cukup besar yaitu Rp 18,7 triliun. Sebab banyak truk yang melintas melebihi tonase yang seharusnya.
Dua bulan ini pemerintah lewat Kemenhub mulai sosialisasi untuk menerapkan E-Tilang. Selain itu juga pembangunan infrastruktur yang tengah gencar dilakukan pemerintah, membuat kendaraan jenis truk semakin dibutuhkan.
''Ini yang membuat Isuzu optimis. Ketika kebijakan ini diterapkan di berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, pasar terstimulus,'' ungkap Ernando.