REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat menemui jalan buntu, Mercedes-Benz Indonesia akhirnya mencapai kesepakatan dengan asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terkait dengan publikasi data penjualan.
Lantaran masalah data penjualan tersebut, Gaikindo mengultimatum Mercy hingga Januari 2018 untuk memberikan data penjualan. Kalau tidak, status keanggotaan Mercedes-Benz Indonesia akan dicabut.
Presiden dan Chief Executive Officer Mercedes-Benz Distribution Indonesia Roelof Lamberts menyatakan, tidak bisa memberikan data tersebut karena perusahaan induk mereka Daimler AG di Jerman, tak mengizinkan data penjualan dipublikasi.
"Data penjualan merupakan rahasia bagi kami," kata Lamberst, di Jakarta, Selasa (6/2).
Selain itu, lanjut dia, tidak ada kewajiban Mercedes-Benz untuk memberikan data kepada Gaikindo karena mereka bukanlah lembaga pemerintah, melainkan asosiasi swasta.
Namun, perusahaannya memahami bahwa ada kewajiban dari Gaikindo untuk melaporkan kepada beberapa kementerian terkait data dan informasi tersebut.
Meski begitu, Mercedes-Benz telah menawarkan solusi ke Gaikindo terkait permasalahan tersebut. Hal ini bertujuan agar mereka ini tak dicoret dari keanggotaan Gaikindo.
"Kami sudah mencapai satu solusi, di mana Kementerian Perindustrian yang akan menyediakan satu tautan pada laman mereka, yang dapat menghubungkan ke data yang ada pada Gaikindo," kata Lamberts.
Alasannya, yang berwenang melakukan publikasi data adalah instansi pemerintah. Ia mengaku memberikan data secara langsung kepada Kemenperin. Sehingga, ia menyangkal berhenti memberikan data. Hanya saja datanya tidak rinci seperti yang diminta.