REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Keberadaan sarana rambu lalu lintas bagi para pengendara kendaraan bermotor sangat penting. Hal itu berguna sebagai penunjuk jalan maupun peringatan adanya larangan atau resiko bahaya yang bakal dihadapi pengendara.
Seperti halnya yang terdapat di kawasan Monteng Kamojang, Garut Jawa Barat. Di sepanjang jalur yang mencapai jarak 1,7 kilometer ini memiliki sejumlah tikungan tajam yang berpotensi menimbulkan resiko kecelakaan. Selain jalan yang cukup terjal, disepanjang jalur ini juga tidak dilengkapi saraa penerangan jalan.
Jalan aspal yang sudah mengelupas akibat tergerus air di sejumlah ruas, serta tidak adanya rambu lalu lintas juga menjadi kendala tersendiri bagi kendaraan bermotor yang melintas. Padahal tanjakan Monteng yang menghubungkan Majalaya menuju Kamojang ini sudah termasuk jalur wisata.
Terutama dengan adanya pembangkit tenaga uap geothermal Kamojang milik PT Pertamina (Persero) di kawasan ini. Warga setempat juga menggunakannya sebagai akses ke perkebunan, maupun kegiatan turing sepeda dan kendaraan bermotor.
Marketing After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandi disela kegiatan turing Braver Journey Selasa (13/2) menjelaskan, pihaknya memberikan kontribusi bagi warga sekitar maupun masyarakat luas yang melewati jalur tersebut dengan memasang rambu tanda bahaya di sejumlah lokasi. "Kami ingin memberikan suatu yang bermanfaat bagi para pengguna jalan disini," katanya.
Rambu lalu lintas yang dipasang berupa tanda peringatan kondisi jalan di sepanjang tanjakan Monteng Kamojang, serta reflektor (mata kucing) di sepanjang jalur tersebut. Kegiatan turing The Braver Journey ini merupakan seri kedua setelah sebelumnya dilakukan April tahun lalu.
Kegiatan tersebut sebelumnya juga telah mengunjungi sejumlah pantai di Gunung Kidul, Jawa Tengah dan membuka jalur kendaraan roda 4 ke pantai Jungwok.