Senin 19 Feb 2018 10:21 WIB

Daimler Gunakan Perangkat Lunak untuk Pemalsuan Uji Emisi AS

Pelanggan mengklaim bahwa mobil mereka memiliki perangkat lunak licik.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Daimler Gunakan Perangkat Lunak untuk Pemalsuan Uji Emisi AS
Foto: Engadget
Daimler Gunakan Perangkat Lunak untuk Pemalsuan Uji Emisi AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daimler telah dicurigai melakukan kecurangan dalam uji emisi Amerika Serikat untuk sementara waktu pada 2016. Sejumlah pelanggan bahkan menuntut produsen mobil tersebut, mengklaim bahwa mobil mereka memiliki perangkat lunak licik yang dibuat untuk mengelabui penguji yang serupa dengan Volkswagen.

Sekarang, menurut surat kabar Jerman Bild am Sonntag yang dilansir dari laman Engadget Senin (19/2), pihak berwenang AS yang menyelidiki pembuat Mercedes telah menemukan bahwa kendaraannya dilengkapi dengan perangkat lunak ilegal untuk membantu mereka melewati tes emisi ketat di Amerika Serikat. Mengutip dokumen rahasia, publikasi tersebut mengatakan bahwa karyawan Daimler meragukan kendaraan mereka akan dapat memenuhi standar AS bahkan sebelum skandal diesel Volkswagen meledak.

 

Pengujian internal rupanya mengungkapkan bahwa beberapa model Mercedes memancarkan sepuluh kali batas nitrogen oksida negara tersebut. Daimler dikabarkan mengembangkan perangkat lunak dengan beberapa fungsi untuk bisa mengelabui regulator AS.

 

Salah satu yang disebut 'Bit 15' dirancang untuk mematikan pembersihan emisi setelah 16 mil mengemudi, sementara yang lain disebut 'Slipguard' dapat mendeteksi apakah mobil tersebut diuji berdasarkan kecepatan dan percepatan. Bild am Sonntag mengatakan bahwa mereka menemukan email dari insinyur Daimler yang mempertanyakan apakah fungsi tersebut legal.

 

Beberapa hari yang lalu, majalah Jerman Der Spiegel juga melaporkan bahwa pejabat di negara asalnya Daimler akan menarik kembali van Mercedes-Benz Vito pekan depan. Majalah tersebut mengatakan pihak berwenang percaya bahwa van dan kendaraan Daimler lainnya dilengkapi dengan perangkat ilegal yang dapat mengendalikan jumlah AdBlue yang digunakan di mesin.

 

Adapun AdBlue adalah cairan yang bisa memecah nitrogen oksida, yang membentuk asap dan hujan asam. Kedua laporan ini muncul dari industri otomotif raksasa Volkswagen, BMW dan Daimler mendanai sebuah penelitian yang menguji efek gas nitrogen dioksida pada manusia dan monyet.

 

Tidak seperti Volkswagen, yang mengakui pada 2015 bahwa mereka menggunakan perangkat lunak ilegal untuk dapat lulus uji emisi di AS, Daimler tampaknya memegang teguhnya. Dikatakan kepada Der Spiegel bahwa mereka akan mengambil semua cara hukum melawan tuduhan perangkat kekalahan.

 

Seorang juru bicara juga mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang mengetahui dokumen rahasia Bild am Sonntag melihat dan tidak ada keluhan yang diajukan. Dan menambahkan bahwa dokumen yang tersedia untuk Bild jelas telah dilepaskan secara selektif untuk merugikan Daimler, dan 290 ribu karyawannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement