REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Setelah menetapkan target untuk bisa merilis mobil swakemudi pada 2020, Toyota Motors segera membentuk anak perusahaan baru, Toyota Research Institute-Advanced Development (TRI-AD). Perusahaan ini nantinya akan mengembangkan perangkat lunak yang diperlukan dalam membuat mobil swakemudi.
Tidak tanggung-tanggung, seperti dilansir dari Wall Street Journal, Sabtu (3/3), perusahaan otomotif berbasis di Tokyo itu telah menyiapkan dana investasi sebesar 2,8 miliar dolar as. TRI-AD menyebut, salah satu keunggulan mobil swakemudi buatan Toyota tersebut adalah kecanggihan sistem perangkat lunak dan Kecerdasan Buatan (AI).
''Dengan pengembangan perangkat lunak dan AI untuk mobil swakemudi yang terus terjadi di seluruh dunia, masih ada ruang yang luas untuk pengembangan sistem perangkat lunak tersebut, terutama menyangkut kualitas dari perangkat lunak tersebut,'' kata salah satu petinggi TRI-AD, James Kuffner, kepada Wall Street Journal.
Pada saat ini, TRI-AD memang masih memperkerjakan sekitar 300 orang. Namun, angka ini diperkirakan bakal terus meningkat hingga mencapai 1000 pekerja. Menurut Juru Bicara Toyota Motors, Jean-Yves Jault, pembentukan anak perusahaan baru tersebut memang dibutuhkan untuk mendukung ambisi Toyota dalam mengembangkan mobil swakemudi. Terlebih, mobil swakemudi diperkirakan akan menjadi salah satu primadona dalam perkembangan industri otomotif pada masa mendatang.
''Ide besarnya adalah membuat anak perusahaan, yang bisa bergerak bebas dan tidak terbentur oleh berbagai ketentuan internal perusahaan. Kami memang membutuhkan tim yang dibentuk secara global. Salah satu cara terbaiknya adalah dengan membentuk perusahaan yang terpisah dari perusahaan induk, dan memiliki aturan yang berbeda,'' tuturnya.