REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Produsen mobil Toyota Motor Corp. menghentikan pengujian kendaraan otonom atau swakemudi setelah terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil otonom milik Uber Technologies. Dalam peristiwa yang terjadi di kawasan Tempe, Arizona, tersebut, seorang perempuan atas nama Elaine Herzberg tertabrak hingga tewas pada Ahad (18/3) malam.
Dalam sebuah pernyataan, Toyota mengatakan, insiden Uber memiliki efek emosional terhadap uji pengendara yang melakukan uji coba produksinya. "Masa rehat ini dimaksudkan untuk memberi mereka waktu sampai tenang dan memahami risiko yang melekat pada pekerjaan mereka," ujar pihak Toyota, dilansir dari BBC, Rabu (21/3).
Secara terpisah, Tim Pengacara Maricopa County di Phoenix mengatakan, pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan kepolisian Tempe mengenai kematian Herzberg sebelum memutuskan apakah ada tuntutan yang harus diajukan atau tidak para pejabat di Natioal Transportation Safety Board dan National Highway Traffic Safety Adminstration juga sedang menyelidiki kecelakaan.
Herzbeg diketahui tewas setelah tertabrak kendaraan SUV Sport Volvo yang beroperasi dalam mode otonom. Tragedi ini menjadi insiden pertama dalam industri mobil swakemudi yang baru lahir di berbagai negara.
Peristiwa tabrakan Uber menimbulkan pertanyaan tentang keamanan sistem kendaraan otonom dan tantangan mengemudinya di jalanan umum. Menurut laporan yang diajukan ke regulator, mobil otonom ini telah terlibat dalam kecelakaan kecil sebelumnya. Hampir semuanya disalahkan kepada pengendara manusia yang menabrak kendaraan otonom.
Arizona menyambut baik perusahaan yang tengah mengembangkan kendaraan otonom dengan sentuhan regulasi ringan dibanding negara lain. Pada Selasa (20/3), Wali Kota Tempe, Mark Mitchell, mengatakan, kematian Herzberg adalah peristiwa tragis.
"Saya dukung keputusan Uber untuk menunda pengujian sampai insiden diperiksa dan dipahami," ucapnya.