Kamis 26 Jul 2018 13:04 WIB

Terus Tumbuh, Toyota Thailand Tingkatkan Target Penjualan

Toyota menargetkan bisa menguasai pangsa pasar sebesar 32,1 persen

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kegiatan produksi Toyota Fortuner dan Innova di Cikarang, Jawa Barat
Foto: dok hiru muhammad
Kegiatan produksi Toyota Fortuner dan Innova di Cikarang, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Toyota Motor Thailand telah merevisi proyeksi pasar mobil, dan target penjualannya pada 2018. Alasannya, Toyota menilai semester I terjadi pertumbuhan yang sehat dan peningkatan penjualan mobil.

Federasi Industri Thailand, melaporkan Rabu (25/7) pasar mobil secara keseluruhan naik 19,3 persen (yoy) menjadi 489.118 unit dari Januari hingga Juni. Toyota melaporkan 141.989 mobil terjual, naik 26,3 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu.

Pertumbuhan penjualan Toyota pada 2018 diperkirakan akan menandai kenaikan pertama dalam enam tahun terkhir. Selain itu, total pangsa pasar perusahaan naik 1,4 persen menjadi 29 persen per Juni 2018.

Presiden Michinobu Sugata mengatakan, Toyota sangat optimis terhadap pasar mobil di Thailand. Pihaknya pun meningkatkan proyeksi 2018 dari 900 ribu unit sebelumnya menjadi 980 ribu mobil, naik 12,4 persen.

Toyota menaikkan target penjualan 2018 dari 300 ribu mobil menjadi 315 ribu unit, naik 31,2 persen dari penjualan tahun lalu. "Kami berharap untuk mendapatkan pangsa pasar 32,1 persen," kata Sugata, dilansir dari laman Bangkok Post, Kamis (26/7).

Dari Januari hingga Juni, setiap produsen mobil teratas kecuali Honda mengalami penjualan lokal yang kuat. Honda menempati posisi ketiga di pasar Thailand, membukukan sedikit penurunan 2,6 persen menjadi 59.838 mobil terjual di semester pertama.

Kendaraan di segmen SUV menurun 12,26 persen menjadi 13.551 unit selama Januari hingga Juni, tetapi masih merupakan pangsa segmen terbesar. Segmen SUV telah mengalami pertumbuhan kuat berkat dua produk dari MG dan Toyota.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement