REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nissan akan terjun ke dalam kompetisi balap mobil listrik, ABB FIA Formula E electric street-racing championship pada akhir tahun ini. Keputusan diambil setelah perusahaan Jepang tersebut membeli saham tim Formula E e.dams.
Terlibat dalam kompetisi Formula E, membuat Nissan menjadi produsen mobil Jepang pertama yang berpartisipasi dalam seri balap inovatif, setelah menjadi pemimpin global dalam penjualan mobil listrik berkat Nissan Leaf yang terjual 350.000 unit.
Program Nissan Formula E ingin menonjolkan performa Nissan Intelligent Mobility sebagai visi perusahaan dalam mengubah cara mobil dikendarai, ditenagai, dan terintegrasi ke lingkungan.
Berbasis di Le Mans Prancis, e.dams menjadi pemain terkemuka dalam kompetisi open-wheel (mobil dengan posisi roda di luar bodi) dan mobil sport di Eropa selama lebih dari 30 tahun.
Dalam kerja sama sebelumnya dengan mitra aliansi Nissan-Renault, e.dams memenangkan kejuaraan tim dalam tiga musim pertama pada Formula E. Mereka juga tercatat memenangkan banyak posisi pole.
"Untuk pengalaman Formula E pertama Nissan, masuk akal untuk bermitra dengan e.dams dan dapat memanfaatkan pengalaman organisasi tersebut dalam memenangkan balap dan kejuaraan," kata Nissan Corporate Vice President and Global Head of Marketing and Brand Strategy, Roel de Vries, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/9).
"Tingkat kompetisi di Formula E akan menjadi lebih intens untuk season kelima, dengan seri yang diwajibkan untuk mobil dan tenaga mesin baru. Sebagai bagian dari komitmen kami untuk kemitraan ini, Nissan kini telah membeli saham dan kami senang bekerja sama dengan Jean Paul dan timnya," katanya.
Nissan dan e.dams telah mulai menguji mobil balap Formula E terbaru, all-new "Gen2" yang menyuguhkan lebih banyak tenaga dan jangkauan serta menghilangkan kebutuhan bertukar mobil di tengah balapan, yang menjadi fitur Formula E selama empat musim pertama.