Ahad 14 Oct 2018 12:50 WIB

Penjualan Otomotif Cina Terendah dalam Tujuh Tahun

Penurunan penjualan di Cina bisa membuat panik produsen mobil dunia

Rep: Santi Sopia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Penjualan Mobil
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Penjualan Mobil

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penjualan mobil Cina dilaporkan turun ke titik terendah dalam beberapa dekade atau tepatnya selama tujuh tahun pada September lalu. Hal ini memicu kekhawatiran pasar otomotif terbesar di dunia terebut untuk pertama kalinya.

Betapa tidak, pertumbuhan ekonomi Cina sejatinya tengah cukup melejit dengan turut serta dalam perang perdagangan global. Penjualan kendaraan negeri Tiongkok merosot 11,6 persen menjadi 2,39 juta unit bulan lalu. Itu menjadi penurunan ketiga berturut-turut pada tahun ini.

Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengatakan kendala di sektor otomotif Cina akan menjadi perhatian para pemimpin negara di Beijing. Sebab pasar otomotif menjadi penggerak utama ekonomi dan barometer penting dari konsumen dalam negeri.

"Industri otomotif telah menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Cina selama bertahun-tahun. Sekarang mundur kembali," kata Xu Haidong, Sekretaris Jenderal asisten CAAM, pada sebuah briefing di Beijing, dilansir Europe.autonews, Ahad (14/10).

Badan industri otomotif Cina mengakui memang hanya sedikit harapan di tahun ini. Analis memperkirakan pasar dapat berkontraksi tahun ini untuk pertama kalinya setidaknya sejak awal 1990-an.

Penurunan ini juga menjadi salah satu efek perang dagang, di mana otomotif menjadi salah satu sektor yang paling terpukul oleh tarif. CAAM mengatakan penjualan bulan lalu dipengaruhi oleh ekonomi yang lesu dan efek knock-on dari perang perdagangan.

Malaise ekonomi Cina telah melihat pasar saham domestik anjlok dan sektor pabrik melemah bulan lalu setelah lebih dari satu tahun ekspansi. Dana Moneter Internasional juga memangkas proyeksi pertumbuhan Cina untuk tahun depan menjadi 6,2 persen dari 6,4 persen.

Cina membuka keran untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Penurunan penjualan mobil pada September menyusul penurunan 3,8 persen pada Agustus dan penurunan 4,0 persen pada Juli. Penjualan kendaraan meningkat 4,8 persen di bulan Juni.

Penurunan September adalah yang terbesar sejak 26,4 persen pada Januari 2012. Saat itu disebabkan waktu liburan Tahun Baru Cina.

Penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini mencapai 20,49 juta kendaraan, naik 1,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Penjualan juga naik tiga persen tahun lalu, tetapi turun tajam dari kenaikan 13,7 persen pada tahun 2016.

Di tengah perlambatan ini, sejumlah dealer mobil Cina merasakan tekanan dan mendoron pemerintah untuk merevitalisasi pertumbuhan.

Yale Zhang, kepala konsultan Otomotif Foresight yang berbasis di Shanghai mengatakan bahwa jika penjualan benar-benar menyusut tahun ini, itu akan menjadi "momen yang menentukan" bagi industri.

"Ini sangat mengkhawatirkan dan bahkan menyebabkan kepanikan di antara beberapa pembuat mobil dan pemasok," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement