REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program mobil murah dengan muatan lokal sudah dijalankan sejak 2013, dan pemerintah berencana melanjutkan produksi kendaraan bermotor hemat bahan bakar (KBH2) tersebut di Indonesia. Hingga saat ini jenis mobil LCGC memuat komponen dalam negeri tertinggi, yakni 93 persen.
Meskipun belum ada kendaraan yang mencapai kandungan lokal 100 persen tetapi setiap tahun terlihat ada kenaikan. Para Agen Pemegang Merek (APM) juga nampak konsisten dalam menggunakan kandungan lokal untuk produk.
General Affair & Human Resources (GA & HR) Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) Prianto mengatakan, saat ini Mitsubishi secara konsisten sudah menggunakan kandungan lokal pada tipe kendaraan Mitsubishi XPander 71 persen, Pajero Sport 37 persen, dan L300 54 persen. Target untuk kandungan dalam negeri XPander mencapai 80 persen hingga 2020 mendatang. "Ini sejalan dengan lokaslisasi mesinnya," ujar Prianto kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Prianto menjelaskan, untuk menjaga kualitas suplier dan produk Mitsubishi berusaha menjalankan langkah preventif. Langkah tersebut dilakukan mulai dari pengembangan dan proses produksi masal. Mitsubishi juga melakukan evaluasi kinerja dari masing-masing suplier, serta memberikan saran dan dukungan terbaik terkait produk. Dengan langkah tersebut kualitas tetap bisa terjaga.
Keberadaan Mitsubishi XPander memang tak bisa dipandang sebelah mata. Apabila mengintip penjualan mobil segmen low multi purpose vehicle (LMPV) atau kategori mobil keluarga, XPander bisa disebut sebagai juara. Mitsubishi XPander masuk ke dalam salah satu mobil terlaris sejak diluncurkan tahun lalu. Hal ini juga menyebabkan adanya peningkatan produksi XPander sehingga muatan lokal lebih fokus pada tipe ini. "Namun kami juga tetap meningkatkan kandungan lokal di kendaraan lain," jelas Prianto.
Sejak beberapa tahun lalu pemerintah Indonesia mulai memberlakukan peraturan muatan lokal pada industri otomotif tanah air. Pemerintah berusaha mendorong penggunaan komponen lokal hingga 100 persen pada mobil-mobil yang diproduksi di dalam negeri. Upaya tersebut mulai diterapkan dalam poduksi mobil berbiaya murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) dengan komponen lokal di atas 80 persen. Beberapa jenis mobil LCGC lahir, seperti Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, Honda Brio Satya, serta beberapa jenis mobil lainnya.