REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Penjualan mobil di Jerman mengalami penurunan selama Oktober lantaran adanya kebijakan baru terkait emisi di Eropa. Berdasarkan data otoritas kendaraan bermotor KBA, Jerman mengalami penurunan sebesar 7,4 persen.
Dikutip dari Autonews Senin (5/11), menjelang 1 September Uni Eropa memperkenalkan Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Procedure atau WLTP. Akibatnya sejak Agustus banyak pabrikan mobil membanjiri pasar demi menghabiskan stok mobil-mobil lama.
Penjualan mobil pun meningkat 25 persen di bulan Agustus. Namun mulai September pabrikan mobil di Uni Eropa hanya diizinkan menjual produknya apabila sudah mengantongi WLTP dengan beberapa pengecualian.
Asosiasi importir Jerman VDIK mengatakan efek WLTP bisa terlihat jelas namun pasar akan menstabilkan diri. Ini karena para produsen menawarkan insentif kepada pelanggan dengan sistem trade-in.
Sejumlah merk mobil membukukan catatan bervariasi sepanjang Oktober. Porsche tercatat mengalami penurunan paling banyak mencapai 74 persen.
Berikutnya disusul Audi dengan kemerosotan sebesar 64 persen. Sementara itu VW anjlok 19 persen, Seat 13 persen, dan Skoda 8,8 persen.
Volume penjualan Nissan turun 52 persen dan Renault 37 persen. Ada juga Peugeot yang melorot 18 persen, Fiat 16 persen, KIA 9,7 persen, Hyundai 2,6 persen, dan Citroen 2,7 persen.
Di sisi lain ada sederet pabrikan mobil justru menutup Oktober dengan kenaikan penjualan. Mitsubishi 63 persen, BMW naik 26 persen, Mini 20 persen, dan Marcedes-Benz 19 persen. Smart milik Daimler naik 23 persen, Volvo 21 persen, Mazda 12 persen, dan Ford 5 persen.
Toyota dan Opel sama-sama meningkat 2,4 persen. Sepanjang Oktober transaksi penjualan mobil mencapai 2,92 juta atau naik 1,4 persen.